Memang sulit melepaskan Neymar dari timnas Brasil. Walau demikian, terlalu fokus pada kehilangan Neymar dari skuad akan berdampak pada psikologis para pemain secara umum.
Barangkali Brasil belum melupakan insiden di piala dunia 2014. Neymar menderita cedera. Alih-alih memikirkan cara untuk mengisi lubang yang ditinggalkan, Brasil terbawa emosi kehilangan Neymar.Â
Bahkan jersey Neymar diturutsertakan oleh para pemain sebelum laga kontra Jerman di semifinal Piala Dunia 2014. Bukannya memberikan inspirasi untuk Brasil, malahan Brasil digasak 7 gol oleh Jerman di rumahnya sendiri.
Terlalu fokus pada kehilangan Neymar bisa memberikan efek psikologis pada pemain lainnya.Â
Dalam arti, para pemain lain bisa saja merasa dinomorduakan. Mentalitasnya turun lantara pelatih atau pun tim terlalu memikirkan pengaruh salah satu pemain daripada kesatuan sebuah tim.Â
Padahal, secara kualitas dan kontribusi, beberapa pemain di lini depan Brasil terbilang mumpuni .Â
Untuk itu, Pelatih Brasil, Tite harus memanfaatkan dengan baik para penyerang seperti Gabriel Jesus, Vinicius Jr, Richarlison, Rapinha, Antony hingga Gabriel Martinelli di lini depan.Â
Mencermati nama-nama ini, bek-bek lawan pun pasti merasa was-was. Umumnya, para penyerang ini mempunyai agresivitas yang bisa meruntuhkan lini belakang lawan.Â
Dua gol Richarlison menjadi bukti bahwa Brasil bisa melepaskan ketergantungan pada sosok Neymar sebagai pembobol gawang lawan.Â
Terlebih lagi, jika ditilik lebih jauh para penyerang yang dipunyai Brasil, umumnya tampil gemilang bersama klub yang meraka bela. Umumnya, para penyerang Brasil mempunyai kemampuan dalam urusan mencetak gol.
Vinicius Jr yang tampil gemilang bersama  Real Madrid satu musim terakhir bisa menjadi andalan penting untuk lini depan Brasil. Begitu pula, Richarlison, Rapinha, Antony dan Gabriel Jesus.