Di lini depan, Tite memiliki pemain yang mempunyai dribel individual yang meyakinkan dan aksi individu yang atraktif. Vinicius Jr sementara naik daun bersama Real Madrid. Gabriel Jesus dan Gabriel Martinelli lagi berada di dalam performa terbaik dan membantu Arsenal berada di puncak klasemen sementara.Â
Belum lagi, Antony dan Rapinha yang sudah bermain klub-klub besar Eropa pada musim ini. Kedua pemain ini pastinya ingin membuktikan diri di arena yang lebih bergengsi.
Kualitas invidu pemain bukan menjadi tolok ukur kesuksesan. Bukan lagi rahasia jika permainan sepak bola tak menekankan kualitas individu semata, tetapi permainan tim.Â
Permainan tim mendapat tempat pertama. Dengan ini, Tite mempunyai tugas besar dalam mengontrol ambisi pribadi serta memadukan kualitas individu yang dimiliknya agar Brasil tak menjadi tim yang memiliki banyak pemain berkualtias  tampil meyakinkan.Â
Brasil memang dipandang sebagai favorit untuk naik panggung juara berkat kualitas skuad yang dimilikinya. Dari catatan selama masa kualifikasi ke Piala Dunia, Tite terlihat berhasil membangun Brasil. Hal ini yang menjadi salah satu alasan di mana Brasil bisa berbicara banyak.Â
Walau demikian, di balik itu Brasil juga perlu waspada pada kelemahan yang berasal dari dalam tim sendiri. Bagaimana pun, arena Piala Dunia berbeda dari turnamen-turneman lainnya, di mana pelbagai nuansa bisa mempengaruhi tim.Â
Maka dari itu, Brasil yang berstatuskan favorit perlu menghindari kelemahan yang sangat bergantung banyak pada Neymar dan upaya para pemain untuk menunjukkan kualitas individu semata.Â
Brasil berada di grup G bersama Serbia, Swiss, dan Kamerun. Di atas kertas, Brasil bisa lolos ke babak selanjutnya. Kendati demikian, Brasil tetap waspada, termasuk perlu menghindari kelemahan-kelemahan yang tak perlu dari dalam tim.Â
Salam Bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H