Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Keputusan Pensiun Gerard Pique, Masalah Pribadi, dan Pelajaran Pentingnya

4 November 2022   18:43 Diperbarui: 5 November 2022   19:47 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerard Pique memutuskan pensiun sebagai pesepak bola. Foto: AFP/Josep Lago via Kompas.com

Gerard Pique (35 tahun) secara mengejutkan memutuskan untuk pensiun sebagai pesepak bola profesional. Keputusan Pique cukup mengejutkan. Tak ayal, harian surat kabar yang berbasis di tanah Spanyol menjadikan  keputusan Pique sebagai headlines.

Laga Barcelona kontra Almeria akhir pekan ini di Camp Nou akan menjadi laga terakhir bagi bek veteran Barca ini. Pemain yang membantu timnas Spanyol meraih trofi Piala Dunia 2010 dan mempersembahkan 3 trofi Liga Champions untuk Barca pensiun dengan sejumlah prestasi dalam karirnya sebagai pesepak bola. 

Umumnya, kesuksesan Pique terjadi saat berseragam Blaugrana.  Total 34 gelar yang diraih oleh mantan suami dari Shakira ini dari 15 musim sebagai pemain Barca. Pemain didikan akademi la masia ini sempat menghabiskan waktu 1 musim di Real Zaragoza dan 3 musim bersama Manchester United (MU). 

Karir Pique naik daun di Barca. Kendati berstatuskan pemain belakang, Pique berhasil mencatatkan 52 gol dari 615 laga yang dimainkannya. Oleh karena itu, tak berlebihan jika presiden klub Joan Laporta menyatakan bahwa Pique selalu menjadi rujukan untuk suporter Barca. 

Keputusan Pique agak berbeda dari yang diambil oleh para pesepakbola umumnya. Terlebih lagi, dari sisi usia sebenarnya Pique masih bisa bermain dengan klub-klub lainnya.

Juga, biasanya seorang pesepak bola memutuskan pensiun ketika di akhir masa kompetesi. Ada pula yang sudah memberikan sinyal untuk pensiun menjelang akhir musim dan keputusan itu menjadi efektif berlaku saat kompetesi satu musim berakhir. 

Sebaliknya, Pique memutuskan pensiun saat musim kompetesi belum separuh berjalan. Makanya, keputusan Pique sangat berbeda.

Pelbagai banyak hal yang bisa menjadi sebab dari keputusan yang dibuat oleh bek tengah Barca ini.   

Pada tempat pertama, musim ini Pique sudah jarang dimainkan.  Sejauh ini saat Barca bermian di La Liga Spanyol dan Liga Champions Eropa, Pique hanya mencatatkan 555 menit dari 9 laga bermain. 

Alih-alih Pique masih berniat untuk bersaing dengan pemain belakang seperti Jules Kounde, Ronald Araujo, Andreas Christensen, dan Eric Garcia, malahan Pique terlihat tak memenuhi ekspetasi. Pique menjadi pilihan terakhir Xavi. 

Sempat Pique dijadikan pemain inti sewaktu Barca mengalami krisis pemain belakang akibat persoalan cedera. Akan tetapi, performa mantan pemain timnas Spanyol itu kurang meyakinkan, dan bahkan Pique dinilai sebagai biang dari hasil seri saat Barca bermain 3-3 kontra Inter Milan di ajang Liga Champions Eropa. Hasil laga itu menjadi salah satu sebab tersingkirnya Barca dari Liga Champions.

Oleh sebab itu, tempat Pique di tim utama kian terpinggirkan. Tak sedikit fans  yang menginginkan agar pemain veteran itu angkat kaki dari Camp Nou. 

Ya, musim ini peluang Pique masuk tim inti makin tipis. Rumor kuat beredar jika Pique akan dilego untuk keluar dari Barca di jendela transfer pada Januari mendatang. Apalagi Pique masih terbilang sebagai pemain yang bergaji tinggi, tetapi kontribusi untuk tim begitu minim.

Membiarkan atau meminta Pique pergi bisa menjadi cara bagi klub untuk merampingkan skuad dan gaji di antara para pemain. 

Namun, keputusan Pique  lebih cepat  dari rumor yang beredar dan rencana klub. Pastinya, Pique sudah memiliki pertimbangan tersendiri untuk mengakhiri karirnya dengan cara yang tanpa diduga oleh sebagian besar pihak. 

Selain tempat di skuad utama Barca makin terpinggir, Pique juga dihadapkan dengan masalah pribadi, terlebih khusus menyangkut relasinya dengan penyanyi asal Kolombia, Shakira. Kedua pasangan ini dikabarkan sudah bercerai.

Perceraian ini pun berbuntut pada keberadaan anak dari kedua pasangan ini. Masalah menjadi rumit untu Pique jika Shakira memutuskan untuk menetap di Amerika Serikat, dan Pique masih terikat dengan karirnya sebagai pesepak bola. Hal itu akan menyulitkannya untuk berinterasksi dengan anak-anaknya.   

Berbeda ketika Pique tak terikat dengan kontrak profesional sebagai pesepak bola. Dia bisa leluasa untuk tetap menjaga komunikasi dengan anak-anaknya.

Masalah pribadi kerap menjadi salah satu alasan yang membuat seorang pemain tak bisa tampil optimal. Kosentrasi pemain tak fokus. 

Selain itu, Pique juga sudah dikenal sebagai seorang pebisnis.Tak tanggung-tanggung, Pique aktif menjalankan beberapa badan usaha seperti di dunia eSport, klub sepak bola FC Andora yang bermain di divisi dua, hingga bisnis real estate bernama Kerad Hoding.

Urusan bisnis ini tentu saja sulit dicampuri dengan karir. Mau tak mau, karir sebagai pesepak bola profesional harus dikorbankan apabila Pique mau benar-benar fokus sebagai seorang pebisnis.

Keputusan Pique sudah menunjukkan bahwa dia mau mengorbankan karirnya dan lebih fokus pada urusan pribadi yang memiliki prospek yang cukup meyakinkan di masa depan. 

Ya, keputusan Pique memang terasa mengejutkan. Akan tetapi, keputusan itu pastinya sudah dipertimbangkan secara matang untuk jangka waktu yang panjang. 

Keputusan pensiun bagi Pique bukanlah akhir dari relasinya dengan Barca. Bukan rahasia lagi jika Pique begitu melekat dengan Barca. Bahkan di tengah krisis keuangan yang menimpa Barca pada tahun lalu, Pique menjadi pemain pertama yang rela melakukan pemotongan gaji. 

Kelekatan Pique dengan Barca kian mempertegas ambisinya untuk masa yang akan datang untuk menjadi presiden Barcelona. Ambisi itu terlihat mulai mendapat titik terang ketika Pique mau dan berani terjun pada pelbagai bidang bisnis yang berurusan dengan dunia olahraga. Bahkan Pique sempat belajar tentang dunia bisnis, olahraga, dan hiburan di sekolah bisnis universitas Harvard. 

Maka dari itu, keputusan Pique untuk pensiun tak lepas dari target di masa depan. Terlebih lagi, untuk bertahan menjadi pemain profesional  pada level yang meyakinkan selalu berbenturan dengan tantangan usia. Cepat atau lambat, faktor usia tak bisa dielak.

Pique sepertinya enggan terjebak pada situasi itu. Keputusan pensiun yang masih terbilang dini bisa menjadi salah satu cara Pique untuk memulai karir yang baru baru sebagai seorang pebisnis dalam dunia olahraga. Kesuksesannya itu bis amenjadi jaminan dalam meyakinkan suporter Barca untuk kelak memilihnya menjadi presiden Barca di masa yang akan datang. 

Salam Bola 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun