Hasil negatif yang menimpa tim Catalan, Barcelona di dua laga terakhir, baik di liga champions Eropa maupun di La Liga Spanyol bermuara pada ketidakpastian tempat Xavi Hernandez di kursi pelatih.Â
Dugaan mencuat bahwa nasib Xavi sebagai pelatih Blaugrana bisa berakhir apabila Barca masih memperoleh hasil negatif di laga-laga berikutnya. Bayang-bayang pemecatan seolah menghantui pelatih yang sempat dikaitkan sebagai titisan Pep Guardiola ini.Â
Setelah kalah 1-3 dari Real Madrid di Santiago Bernabeu dalam lanjutan La Liga Spanyol (17/10/22) pekan lalu, Barca kembali menghadapi laga-laga sulit di Liga Spanyol. Dini hari tadi (21/10/22), Barca menjamu Villareal di Camp Nou, salah satu tim yang dipandang sebagai kuda hitam di Liga Spanyol.
Barca menang 3-0. Â Xavi seolah melewati satu lubang jarum. Di hadapan pendukungnya sendiri, Barca berhasil menunjukkan kualitasnya kontra tim yang berjuluk "Kapal Selam Kuning" ini.Â
Efek kemenangan kontra Villareal sangat berarti penting untuk nasib Barca di Liga Spanyol, terlebih khusus juga untuk nasib Xavi di kursi pelatih.
Pertama, Barca Terus dan Harus Menempel Real Madrid.
Madrid tetap berada di puncak klasemen sementara Liga Spanyol setelah di hari sebelumnya menang meyakinkan kontra Elche. Kekalahan Barca di Santiago Bernabeu menyebabkan jarak poin kedua rival abadi di Liga Spanyol ini menjadi 3 poin.Â
Jarak 3 poin itu tak bisa dipandang sepele apabila menimbang konsistensi dan keseimbangan Madrid. Madrid menjadi tim yang belum terkalahkan pada musim ini, baik di Liga Spanyol maupun di Liga Champions.Â
Pola permainan Madrid tampak sederhana. Tak begitu mementingkan jumlah gol yang dicetak ataupun permainan atraktif.Â
Nah, yang terpenting adalah bermain efektif, solid di lini belakang, dan harus menang walau margin golnya begitu sedikit. Juga, Madrid terlihat pandai untuk menjauhi kekalahan.Â