Dua musim terakhir, peta persaingan di Serie A Liga Italia makin seru dan panas. Keseruan itu nampak pada perebutan poin, tipisnya jarak poin antara tim-tim di puncak klasemen sementara, hingga penentuan juara yang cenderung terjadi menjelang akhir-akhir musim.
Pendek kata, Serie A Liga Italia mulai lepas dari sindrom dominasi satu klub. Ya, pernah selama 9 musim sebelum Inter Milan menjadi juara di musim 2019/20, Juventus selalu menjadi kampiun yang sulit digoyang.Â
Tak ayal, dominasi itu pun berujung pada sebutan yang cenderung bernuansa sinis dengan menyatakan bahwa Liga Italia adalah liga kepunyaan Juventus. Berbeda dengan musim 2022/23 saat ini di mana peta persaingan di puncak klasemen terlihat ketat.Â
Bahkan tim-tim mapan dan secara tradisional berada di empat besar terlempar keluar. AC Milan yang berstatuskan juara musim lalu masih tetap berada di peringkat ke-5.
AS Roma dan Juventus juga terlempar dari 4 besar. Yang kian parah adalah situasi  Inter Milan, di mana tim berwarna biru hitam ini berada dalam performa yang tak stabil. Akibat performa yang tak stabil ini, isu pemecatan pada Manajer Simeone Inzaghi pun mencuat ke pemurkaan.Â
Ketakstabilan Inter terjadi ketika hanya meraih dua kemenangan dan menderita tiga kekalahan dari lima terakhir di Liga Italia. Akibatnya, Inter terlempar jauh dari 4 besar dan berada di peringkat ke-9 klasemen sementara Liga Italia.Â
Napoli di Puncak dan Efeknya untuk Liga Italia
Napoli tetap berada di puncak klasemen sementara Liga Italia hingga pekan ke-8 setelah menang meyakinkan 3-1 atas Torino di stadion Diego Armando Maradono Sabtu (1/10/22). Kemenangan ini pun mempertegas posisi Napoli di puncak klasemen sementara Serie A Liga Italia dan kian membahasakan konsistensi tim yang dilatih oleh Lucian Spalleti ini.Â
Menariknya, konsistensi Napoli ini tak hanya terjadi di level domestik. Tim yang berjuluk Partenopei ini juga tampil konsisten di Liga Champions Eropa.Â
Perjalanan Napoli di Liga Champions cukup mencengangkan. Walau baru melakoni dua laga, Napoli menunjukkan performa yang meyakinkan di Grup A, di mana berhasil meraih kemenangan dengan margin gol besar kontra Liverpool 4-1 dan Rangers 3-0. Napoli berpeluang maju ke babak 16 besar andaikata mengalahkan Ajax di tengah pekan ini.Â
Maka dari itu, Napoli mempunyai kesiapan dan mentalitas terbaik untuk bersaing di menjadi juara, terlebih khusus juara Liga Italia pada musim ini.Â
Berada di puncak klasemen memang belum menjadi posisi aman. Pasalnya, poin Napoli dengan Atalanta di peringkat ke-2 adalah sama dengan koleksi 20 poin. Lalu, jarak Napoli dengan AC Milan di peringkat ke-5 terpaut 3 poin. Makanya, segala sesuatu pun menjadi mungkin, di mana Napoli bisa tergeser dari posisi puncak.Â
Kendati demikian, keberadaan Napoli atau pun Atalanta di puncak klasemen sementara Liga Italia dan keterlemparan tim-tim mapan dari 4 besar klasemen sementara memberikan efek signifikan untuk wajah persepakbolaan Liga Italia.Â
Dalam mana, kompetesi Serie A Liga Italia tak berwajah monoton karena dominasi klub-klub tertentu semata. Namun, ada klub-klub yang berhasil menembusi dominasi itu dan bahkan menjadi ancaman serius untuk meraih juara di akhir musim. Efeknya secara tak langsung menaikkan pamor sepak bola Liga Italia sendiri.Â
Efek inilah yang kerap kali terjadi di Liga Inggris sehingga membuat Liga Inggris menarik untuk ditonton. Hasil laga selalu di luar dugaan, sulit untuk diprediksi, dan keberanian tim-tim kuda hitam untuk meladeni kekuatan tim-tim mapan.Â
Misalnya, ketika Liverpool yang ditahan imbang 3-3 oleh Brighton akhir pekan lalu. Brighton bermain tanpa ragu dan tak segan meladeni kekuatan Liverpool. Laga seperti itu membuat peta persaingan makin panas serentak menarik minat banyak orang untuk menonton laga demi laga.Â
Hal yang bisa terjadi di Liga Italia apabila tim-tim kuda hitam terus memberikan kejutan.
Selain itu, posisi Napoli pun memberikan efek pada kualitas tim tanpa anggaran besar. Napoli sebenarnya kehilangan beberapa pemain penting di awal musim 2022/23.Â
Kalidou Koulibaly, Dries Mertens, Lorenzo Insigne, dan Fabian Ruiz memilih pergi dari Napoli. Para pemain ini menjadi tulang punggung Napoli pada beberapa musim terakhir.
Kepergian para pemain ini pun menjadi kesempatan untuk Napoli melakukan pembaharuan. Tak tanggung-tanggung, Napoli membeli 7 pemain di awal musim ini. Umumnya, tak ada pemain yang  berharga fantastis atau pun mencuri perhatian media.Â
Menariknya, para pemain yang didatangkan Spaletti di awal musim ini memberikan kontribusi besar untuk posisi Napoli di puncak klasemen saat ini. Kim Min Jae menjadi bek yang sudah mulai dilirik oleh tim-tim besar seperti Manchester United.Â
Lalu, Kvicha Kvaratskhelia dan Giovani Simeone berhasil menjadi penyerang yang menghilangkan bayang-bayang Insigne sebagai tulang punggung dalam urusan gol.Â
Kontribusi para pemain baru itu menunjukkan kejelian Spaletti di musim transfer. Pelatih asal Italia ini jeli membaca kebutuhan taktik tim.
Lebih jauh, efek keberhasilan Napoli juga terletak pada keuntungan bermain sebagai tim daripada menekankan satu atau  individu semata.Â
Napoli sempat dikaitkan dengan Cristiano Ronaldo. Bahkan kabarnya keluarga Glazer yang merupakan pemilik MU masih mau menanggung gaji mega bintang asal Portugal itu apabila jadi dipinjamkan ke Napoli. Namun, hal itu tak teraslisai.Â
Keputusan Napoli untuk tak membuka tangan pada kehadiran Ronaldo memberikan manfaat pada permainan tim. Apabila Ronaldo benar-benar tiba, boleh jadi permainan tim akan cenderung menekankan peran Ronaldo, tetapi mematikan efektivitas permainan tim.Â
Sejauh ini, Napoli bermain sebagai tim. Urusan mencetak gol tak hanya berpatok pada satu atau dua pemain. Juga, lini belakang tak hanya bersandar pada satu nama besar, namun Napoli bermain sebagai sebuah tim.
Tak berlebihan jika Napoli bisa dikategorikan sebagai peraih juara Liga Italia pada musim ini. Sejak musim 2021/13, Napoli sudah 4 kali menjadi runner-up. Untuk itu,mentalitas sudah terbangun, dan musim ini mentalitas Napoli untuk menjadi juara bisa tercapai apabila konsisten mempertahankan level permainan yang stabil dan meyakinkan hingga akhir musim.Â
Salam BolaÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI