Lalu, Kvicha Kvaratskhelia dan Giovani Simeone berhasil menjadi penyerang yang menghilangkan bayang-bayang Insigne sebagai tulang punggung dalam urusan gol.Â
Kontribusi para pemain baru itu menunjukkan kejelian Spaletti di musim transfer. Pelatih asal Italia ini jeli membaca kebutuhan taktik tim.
Lebih jauh, efek keberhasilan Napoli juga terletak pada keuntungan bermain sebagai tim daripada menekankan satu atau  individu semata.Â
Napoli sempat dikaitkan dengan Cristiano Ronaldo. Bahkan kabarnya keluarga Glazer yang merupakan pemilik MU masih mau menanggung gaji mega bintang asal Portugal itu apabila jadi dipinjamkan ke Napoli. Namun, hal itu tak teraslisai.Â
Keputusan Napoli untuk tak membuka tangan pada kehadiran Ronaldo memberikan manfaat pada permainan tim. Apabila Ronaldo benar-benar tiba, boleh jadi permainan tim akan cenderung menekankan peran Ronaldo, tetapi mematikan efektivitas permainan tim.Â
Sejauh ini, Napoli bermain sebagai tim. Urusan mencetak gol tak hanya berpatok pada satu atau dua pemain. Juga, lini belakang tak hanya bersandar pada satu nama besar, namun Napoli bermain sebagai sebuah tim.
Tak berlebihan jika Napoli bisa dikategorikan sebagai peraih juara Liga Italia pada musim ini. Sejak musim 2021/13, Napoli sudah 4 kali menjadi runner-up. Untuk itu,mentalitas sudah terbangun, dan musim ini mentalitas Napoli untuk menjadi juara bisa tercapai apabila konsisten mempertahankan level permainan yang stabil dan meyakinkan hingga akhir musim.Â
Salam BolaÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI