Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Gerard Pique Tersingkir dan Jordi Alba Terancam

20 September 2022   07:24 Diperbarui: 22 September 2022   02:12 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerard Pique yang diturunkan saat Barca bermain kontra Cadiz. Foto: AFP/Cristina Quicler via Kompas.com

Transformasi wajah Barcelona musim 2022/23 ini berdampak pada pelbagai aspek. Salah satu aspek yang sementara terjadi adalah peningkatan performa Barca di lapangan hijau. 

Sejauh ini, Barca sementara berada di peringkat ke-2 klasemen Liga Spanyol. Dari 6 laga, Barca berhasil meraih 5 kemenangan dan 1 hasi seri. 

Barca hanya kalah 2 poin dari pemuncak klasemen sementara, Real Madrid, yang masih konsisten menjaga kemenangan 100 persen di Liga Spanyol. Walau demikian, Barca menunjukkan diri sebagai tim yang tampil produktif di Liga Spanyol dengan koleksi 18 gol dan hanya kebobolan 1 kali. 

Sementara di Liga Champions, performa Barca juga membaik. Walau kalah dari Bayern Muenchen (2-0), Barca sebenarnya menunjukkan perlawanan yang sepadan, dan sempat diakui oleh para pemain Muenchen. Besar kemungkinan, Barca akan berbicara banyak di Liga Champions Eropa musim ini. 

Selain itu, aspek yang terkena perubahan juga pada komposisi pemain. Barca kembali mempunyai kedalaman skuad yang terbilang mumpuni dan kuat. Hal itu terjadi karena keberanian Barca melepaskan beberapa pemain, dan melakukan pembelian pemain berkualitas.  

Kedalaman skuad ini memberikan keistimewaan untuk Manajer Xavi Hernandez melakukan rotasi pemain, sekaligus memudahkannya untuk melakukan pergantian pemain. 

Sejauh ini, Xavi memiliki pemain yang sulit tergantikan dan kerap regular diturunkan. Di bawah mistar gawang, Ter Stegen sulit dinomorduakan. Lalu, Ronald Araujo dan Jules Kounde selalu diturunkan di lini belakang, dan dikombinasikan dengan beberapa bek seperti A. Balde di sisi kiri, Eric Garcia, A. Christensen, dan M. Alonso. 

Lini tengah, Xavi kadang melakukan rotasi. Namun, Xavi terlihat sulit menghilangkan Pedri dari komposisi lini tengah. R. Lewandowski, Rapinha, dan O. Dembele juga masih menjadi andalan tetap Xavi. 

Kedalaman skuad sangat menguntungkan Xavi dalam melakukan rotasi pemain. Ini akan membantu Barca untuk mempertahankan level permainan terbaik, sekaligus membuat situasi ruang ganti pun seimbang. 

Kendati demikian, rotasi ini juga memberikan efek untuk para pemain lain. Gerard Pique dan Jordi Alba adalah dua pemain yang mendapat dampak langsung dari kedalaman skuad Barca pada musim ini. 

Pique terlihat makin tersingkir dari rencana Xavi pada musim ini. Sejauh ini, Pique hanya sekali turun sebagai starter  saat Barca menang kontra Cadiz (4-0) di Liga Spanyol. Selebihnya, Pique lebih banyak duduk di bangku cadangan.

Menimbang komposisi bek Barca saat ini, tempat Pique secara langsung sudah tersingkir. Sangat sulit untuk menyingkirkan Jules Kounde, R. Araujo, A. Christensen, dan Eric Garcia di lini belakang. 

Keempat bek ini kerap mendapat tempat di rencana skuad Xavi. Jules Kounde selalu dipercayakan di sisi kanan, dan R. Araujo menjadi bek tengah yang bisa diduetkan antara Garcia atau pun Christensen

Oleh sebab itu, Pique selalu berada di luar jangkauan Xavi. Walaupun Pique diturunkan dalam laga Cadiz, hal itu terlihat lebih karena mempertimbangkan kekuatan lawan, dan juga faktor rotasi sebelum menghadapi laga sulit setelah bertandang di Cadiz, di mana Barca akan bermain kontra Bayern Muenchen tiga hari setelahnya.

Dengan ini, Pique barangkali tak seutuhnya disingkirkan. Mantan pemain timnas Spanyol ini mungkin hanya dimainkan karena sebagai salah satu alternatif dan pelapis untuk tim apabila menghadapi jadwal yang padat dan sulit. 

Alba sedikitnya masih mendapat menit bermain yang sedikit baik daripada Gerard Pique. Total 3 laga yang telah dilakonkan oleh pemain timnas Spanyol ini. 

Namun, nasib Alba juga bisa tersingkir. Pengaruh Alba menurun apabila dibandingkan musim lalu. Musim lalu, Alba tak mempunyai pengganti yang sepadan. Tak ayal, baik R. Koeman maupun Xavi coba memainkan Sergio Dest, yang aslinya berposisi sebagai bek kanan sebagai pengganti Alba di posisi kiri. 

Musim ini, Alba memiliki saingan yang sepadan. Dua saingan Alba di posisinya, yakni pemain muda Alejandro Balde dan Marco Alonso. 

Balde mempunyai catatan yang cukup fenomenal di musim ini. Pemain didikan akademi La Masia ini sudah mencatatkan 3 assists untuk Barca. Balde pun menjadi pemuncak assist terbanyak untuk Barca dan di Liga Spanyol. 

Jumlah laga yang dimainkan Balde juga melampaui Alba, yakni 5 laga. Karena itu, Xavi menaruh kepercayaan besar untuk pemain mudanya itu agar bermain di sisi kiri pertahanan Barca. 

Hanya saja, Xavi terlihat enggan untuk mengambil resiko memainkan Balde pada laga-laga sulit, seperti bermain kontra Bayern Munchen di Liga Champions. Xavi lebih memilih M. Alonso ketimbang J. Alba saat Barca bermain kontra Muenchen. Besar kemungkinan, Xavi mungkin mempertimbangkan duel fisik dengan para pemain Muenchen sangat dibutuhkan lini belakang Barca.  

Juga, kelemahan Alba saat membantu untu melakukan serangan ke depan dan meninggalkan ruang kosong di sisi pertahanan kiri. Sebaliknya, Balde dan Alonso mempunyai tingkat kedisiplinan untuk cepat-cepat menutup ruang di sisi kiri dari serangan lawan.  

Pilihan Xavi pada Balde dan Alonso pun mempertegas bahwa tempat Alba di skuad Barca makin terancam. Apabila Balde tetap mempertahankan performa terbaiknya, dan M. Alonso menjadi pelapis yang sepadan, Alba barangkali perlu berpikir untuk pergi ke klub lain. 

Balde menjadi salah satu sensasi sekaligus menjadi jawaban atas pencarian Barca pada suksesor dari Alba. Beberapa nama kerap dihubungkan dengan Barca, termasuk upaya Barca mendapatkan M. Alonso dari Chelsea. Ternyata, jawaban atas pencarian Barca untuk menjadi pengganti Alba muncul dari akademi Barca sendiri. 

Situasi yang dialami oleh Gerard Pique dan Alba merupakan bagian dari siklus yang terjadi di sebuah klub. Cepat atau lambat, situasi yang sama juga akan terjadi pada S. Busquets di lini tengah Barca. 

Tampaknya, Xavi masih mencoba-coba di beberapa pemain seperti Frengkie de Jong dan F. Kessie untuk mengisi posisi Busquets. Upaya itu belum memberikan tanda-tanda yang kuat untuk menyingkirkan kapten Barca tersebut. 

Walau demikian, Busquets juga akan berada pada situasi di mana Gerard PIque dan J. Alba berada saat ini. 

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun