Dari 4 kemenangan beruntun di Liga Inggris, MU menunjukkan pentingnya efektivitas dalam mencetak gol. Bermain pragmatis, walaupun tak mendominasi laga.Â
Sebaliknya, kontra Sociedad, faktor pragmatis tak muncul. Yang tampak hanyalah dominasi sepanjang laga tetapi sulit mencetak gol.
Gambaran rotasi pemain dalam laga kontra Sociedad mengungkapkan titik lemah MU. Rotasi pemain tak berjalan sebagaimana mestinya.Â
Ten Hag pun mempunyai pekerjaan besar pada bagaimana mengimbangi kekuatan tim dengan memanfaatkan kedalaman skuad yang ada. Mustahil bagi Ten Hag untuk memercayakan para pemain yang sama di tengah tuntutan kompetesi yang cukup ketat.Â
Mau tak mau, Ten Hag harus melakukan rotasi pemain. Keberhasilan rotasi pemain sangat bergantung pada kedalaman skuad yang dimiliki.
Ya, kedalaman skuad akan menjadi salah satu faktor penentu dalam menjaga konsistensi dan kestabilan MU musim ini.Â
Tren kemenangan 4 laga secara berturut-turut di Liga Inggris merupakan buah dari komposisi skuad yang relatif sama, sekaligus ditopangi pergantian pemain yang juga serupa dan sesuai dengan tuntutan dari permainan tim.Â
Namun, saat melakukan rotasi pemain kontra Sociedad, kendati dengan formasi yang sama, efektivitas permainan MU agak berubah dari laga-laga sebelumnya.
Salah satu sebabnya, formasi itu tak cocok untuk beberapa pemain. Misalnya, Fred yang mengisi posisi Bruno Fernandes kesulitan dalam menopang kerja Ronaldo di sisi depan.Â
Membangun rotasi pemain akan menjadi pekerjaan besar untuk MU selanjutnya setelah diterpa kekalahan di laga perdana dalam kualifikasi grup Piala Eropa.Â
Keberhasilan mengatur rotasi pemain secara tepat akan menjadi salah satu kunci Ten Hag untuk tetap berada pada jalur yang tepat.Â