Ejekan suporter itu bisa menandakan bahwa posisi Gerrard sebagai pelatih sudah mulai kehilangan simpati di mata suporter. Â
Gerrard yang dikontrak dari Rangers bulan November lalu sebenarnya mendapat sambutan antusias di Villa Park.Â
Betapa tidak, Gerrard dipandang sebagai salah satu pelatih muda yang mempunyai prospek yang cerah di daratan Inggris.
Rekam jejak karir Gerrard sebagai pelatih muda di Rangers cukup meyakinkan dan menarik perhatian publik. Gerrard berhasil mengantarkan Rangers meraih trofi Liga Scotlandia dan berhasil mematahkan dominasi Celtics di Scotlandia selama 10 musim terakhir.
Karena itu, Gerrard sempat dikaitkan dengan Liverpool apabila Jurgen Klopp sesekali waktu pergi dari Anfield. Namun, keterkaitan itu mungkin luntur bersamaan dengan performa Villa yang tak begitu kinclong di tangan Gerrard.
Dari 34 laga di bawah kepelatihan Gerrard, Villa hanya meraih 12 kemenangan dan menderita 17 kekalahan. Statistik ini tak begitu meyakinkan dan membuat posisi Gerrard begitu kuat berada di kursi pelatih Villa.
Makin menjadi sulit bagi Gerrard di musim kompetesi 2022/23 ini. Performa Villa menurun drastis.
Gerrard bisa saja menghadapi nasib serupa dengan Dean Smith, pelatih Villa sebelum kedatangan Gerrard. Smith dipecat sebagai pelatih setelah Villa menderita 5 kekalahan beruntun di Liga Inggris.
Apabila meraih hasil kalah kontra Man City, itu akan menjadi kekalahan yang ke-5 Villa di bawah kepelatihan Gerrard musim ini.
Tentu saja, musim kompetesi masih terlalu dini untuk menghakimi Gerrard dengan langkah pemecatan.
Akan tetapi, pemecatan di musim yang masih dini ini bisa menjadi salah satu solusi agar tim yang berjuluk Villans ini tak terlalu terjerembab lebih jauh di bawah kepelatihan Gerrard.