Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ketika Harga Barang di Pasar Naik dan Gaji Tetap Sama

1 September 2022   20:09 Diperbarui: 2 September 2022   18:01 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi barang-barang di pasar. Foto: Kompas.com/Mita Amalia Hapsari

Pertama, Hilangkan Pengeluaran Pada Barang-barang yang tak perlu.

Kita tak boleh membeli barang hanya faktor suka semata. Kita perlu membeli barang karena faktor kebutuhan.  

Makanya, kita perlu memotong kebiasaan yang membeli tanpa pertimbangan. Kita juga perlu berani untuk tak membeli barang-barang yang tak diperlukan sama sekali atau juga keperluannya hanya untuk sesaat.

Lalu, kita coba mengecek rumah kita. Apabila ada barang-barang yang tak terpakai tetapi hanya membebankan anggaran, lebih baik dijual atau juga diberikan kepada orang lain.

Hal ini menjadi salah satu cara yang kami lakukan di salah satu komunitas kami. Ada beberapa mobil komunitas.

Ada dua mobil yang jarang terpakai. Namun, tiap tahun, komunitas harus mengeluarkan biaya untuk pajak dan perbaikan.

Di tengah tuntutan kenaikan harga, maka komunitas pun memutuskan untuk menjual dua mobil tersebut. Tujuannya agar biaya yang tak perlu juga bisa dihindari.

Sama halnya dengan barang-barang yang kita miliki di rumah. Kita perlu melihat dan memilah dengan baik, mana barang-barang yang diperlukan, dan mana yang tak diperlukan, terlebih khusus yang memakan anggaran.

Kita perlu berani untuk mengeluarkan atau pun menjual barang yang tak terpakai dan membebankan anggaran itu demi menjaga kestabilan anggaran kita di tengah lonjakan harga di pasaran. 

Kedua, Kontrol Diri dalam membeli barang-barang tertentu.

Kita perlu melihat setiap kebutuhan kita dengan baik. Kadang kala, pengeluaran kita begitu besar untuk hal-hal yang memberikan kesenangan daripada untuk kebutuhan utama di rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun