Rasanya, fenomena kenaikan harga beberapa barang dan kebutuhan pokok di pasaran tak hanya terjadi di Indonesia. Hal ini juga menjadi realitas yang dihadapi rakyat di negara Filipina pada beberapa bulan terakhir.
Harga Bahan Bakar Menyala (BBM) sudah melonjak naik sejak meletusnya konflik geopolitik antara Ukraina kontra Rusia. Lalu, disusul dengan harga beberapa kebutuhan pokok di pasar dan supermarket.
Hal ini sulit dihindari di mana biaya akomodasi barang-barang ke pasaran menjadi naik karena adanya kenaikan BBM. Guna menutupi pengeluaran untuk biaya akomodasi, penyuplai pun harus menaikan harga barang yang disuplai.
Siklus ini pun terjadi hingga tiba di pasaran. Para pedagang mau tak mau menyesuaikan dengan kenaikan harga barang dari suplier agar terhindar dari kerugian. Akibat akhirnya pada konsumen.
Oleh sebab itu, situasi kenaikan barang-barang di pasaran sulit dielakkan di tengah tantangan situasi global saat ini.Â
Paling tidak, dua kenyataan global, yakni konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina dan dampak pandemi Covid-19 yang telah mempengaruhi situasi ekonomi hingga di kalangan masyarakat terbawah. Â
Mau tak mau, anggaran pribadi dan rumah tangga harus disesuaikan dengan situasi. Persoalannya, ketika pendapatan atau gaji di tempat kerja atau pun tempat usaha tak berjalan searah dengan kenaikan kebutuhan harian di pasaran.
Gaji tetap sama, sementara banyak barang yang naik. Situasi ini pastinya memusingkan kepala, sekaligus mencekik situasi rumah tangga.
Tak masalah jika gaji ikut naik seturut kenaikan harga kebutuhan pokok naik.
Tanpa kepandaian finansial yang mencukupi, fenomena kenaikan barang-barang di pasaran akan menjadi beban untuk pribadi dan keluarga.
Barangkali langkah yang paling pertama adalah berdamai dengan situasi sembari mencari cara agar anggaran pribadi dan anggaran rumah tangga masih bisa dikondisikan dengan kenyataan yang terjadi.
Hemat saya, beberapa langkah yang kita bisa ambil agar berdamai dengan situasi di mana  banyak barang di pasar yang naik, sementara jumlah gaji tetap sama.