Maka dari itu, Messi sekiranya tak mengambil tempat di salah satu pihak. Kendati Neymar adalah kawan baik Messi, memihak kepadanya bukanlah pilihan yang terbaik.
Bagaimana pun, Mbappe adalah figur yang paling berpengaruh di Parc des Princes.
Neymar dan Messi pastinya ingat ketika kedua pemain asal Amerika Selatan ini diejek oleh suporter PSG gegera gagal bermain apik di Liga Champions. Sebaliknya, Mbappe mendapat sanjungan dari suporter PSG.
Barangkali pengaruh Mbappe di ruang ganti belum terlalu kuat. Namun, di mata suporter PSG, Mbappe seperti dipandang sebagai pangeran yang patut mendapat tempat utama dan dilindungi.
Konflik horisontal di ruang ganti bisa menjadi ancaman untuk PSG pada musim ini. Ini sekaligus menjadi tugas berat pelatih baru, Christophe Galiter untuk mendamaikan ruang ganti.
Galtier menggantikan M.Pochettino sebagai salah satu cara untuk mengembalikan kedisipilinan dalam tim, termasuk Neymar yang dinilai sebagai salah satu pemain yang tak begitu konsisten dalam mengatur cara hidupnya.
Selain mengembalikan kedisiplinan para pemain, Galtier juga perlu menciptakan keharmonisan dan keseimbangan di ruang ganti PSG yang terdiri dari banyak pemain berlabelkan nama besar.
Kabarnya, para petinggi PSG sudah berbicara tentang konflik di antara pemain sekaligus menenangkan kedua pemain bintang itu.
Pada pekan ke-3 dalam lanjutan Liga Perancis, PSG akan bersua kontra Lille. Laga ini akan menjadi tanda dan bukti apakah ruang ganti PSG dalam kondisi aman-aman saja, ataukah masih ada remah-remah konflik horisontal antara pemain.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H