Real Madrid yang merupakan juara Liga Champions musim 2021/22 berhasil meraih trofi Piala Super Eropa setelah mengalahkan, Eintracht Frankfurt yang berstatuskan juara Piala Eropa musim 2021/22 lalu. Ada pun laga ini berlangsung di stadion Helsinki (11/8/22) dini hari tadi WIB.
Keberhasilan Madrid ini tercapai lewat kemenangan 2-0, yang mana gol-gol Madrid diciptakan oleh D. Alaba (menit ke-37) dan K. Benzema (menit ke-65).
Trofi Piala Super Eropa ini menjadi awalan positif untuk Madrid dalam menghadapi musim kompetisi 2022/23. Pada akhir pekan ini, kompetisi La Liga Spanyol kembali bergulir. Laga perdana Madrid adalah kontra Almeria.Â
Berstatuskan sebagai juara bertahan Liga Spanyol musim lalu, tentu saja Madrid mau mempertahankan status itu. Peluangnya cukup terbuka apabila menimbang kesiapan dan kekuatan tim Madrid pada musim ini.
Tak banyak berubah. Carlo Ancelotti, yang boleh dibilang "pelatih tradisional", bukanlah pelatih yang doyan bongkar pasang taktik dan formasi tim. Dengan ini, Ancelotti tetap mempertahankan formasi tim pemenang musim lalu.
Juga, kendati Madrid tak begitu royal dalam urusan belanja pemain, paling tidak Madrid berhasil mendapatkan dua pemain yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan tim.
Antoni Rudiger, yang datang sebagai pemain bebas transfer dari Chelsea menggenapi lini belakang Madrid dan bisa menutupi lubang yang ditinggalkan oleh bek fenomenal Madrid, Marcelo yang mengakhiri kontraknya dengan Madrid.
Lalu, gelandang muda Aurelien Tchouameni yang dibeli dari AS Monaco dipandang sebagai pemain yang mempunyai prospek yang cukup cerah untuk Madrid. Tchouameni dinilai sebagai suksesor yang tepat untuk Caesermiro di lini tengah Madrid.
Tantangan terbesar, sekaligus pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan Madrid adalah upaya mendatangkan sosok striker yang bisa melapisi dan kelak bisa menggantikan peran Benzema di lini depan.
Benzema masih menjadi andalan Madrid. Musim lalu, pemain timnas Prancis ini berhasil menjadi pemain yang sangat berkontribusi besar untuk Madrid di Liga Champions dan La Liga Spanyol.
Lebih jauh, berkat salah satu golnya ke gawang Frankfurt, Benzema berhasil melampaui torehan gol legenda Raul Gonzales dengan mengoleksi 324 gol dalam kariernya sebagai pemain Madrid.Â
Dengan ini, Benzema berada di tempat ke-2 sebagai pencetak gol terbanyak di Madrid setelah Cristiano Ronaldo dengan koleksi 450 gol.
Tak ayal, keabsenan Benzema dari skuad Madrid bisa memengaruhi lini depan. Karakter Benzema tak hanya pandai mencetak gol, tetapi juga jeli melihat ruang mendapatkan peluang dan memberikan peluang untuk rekan-rekan setimnya.
Makanya, sangat sulit bagi Madrid untuk mencari pemain yang bertipe laiknya Benzema. Untuk itu, Madrid harus melihat pemain muda yang bisa belajar langsung dari Benzema di skuad utama.
Dengan komposisi skuad yang ada, skuad Carlo Ancelotti dinilai sebagai favorit juara untuk musim depan. Keberhasilan Madrid meraih trofi Piala Super Eropa menjadi langkah pertama yang positif, serentak energi dan motor yang bisa menggerakkan para pemain untuk mempertahankan level permainan terbaik di musim kompetisi yang baru.
Lebih jauh, keberhasilan ini menjadi awasan untuk rival abadi, Barcelona. Di jendela transfer pemain musim panas ini, Barca termasuk tim yang sangat royal belanja pemain.Â
Bahkan jumlah uang yang digelontorkan Barca untuk tiga pemain, Roberto Lewandowski, Rapinha, dan Jules Kounde, melebihi harga yang digelontorkan oleh Manchester City dan Arsenal di Liga Inggris.
Artinya, Barca di bawah kendali Presiden Joan Laporta ingin kembali menjadi tim juara. Secara umum, komposisi skuad Barca tampak komplit dan pemain yang didatangkan mulai cocok dengan iklim Barca.
Walau demikian, ujian sesungguhnya ketika kompetisi resmi bergulir. Iklim dan tensi kompetisi bisa saja memengaruhi mentalitas para pemain, termasuk para pemain baru.Â
Maka dari itu, langkah Barca itu belum tentu menjadi jaminan untuk mencapai kesuksesan. Musim lalu, Madrid tak begitu membeli pemain, namun Madrid mampu meraih dua trofi penting, trofi La Liga Spanyol dan Liga Champions.
Sebenarnya, keberhasilan Real Madrid meraih troif Piala Super Eropa menjadi awasan serius untuk Barca. Dalam mana, kesuksesan tak bisa tercapai bukan dengan seberapa banyak pemain yang dibeli atau didatangkan pada awal musim.
Hal itu tetap bergantung pada taktik pelatih dan dikombinasikan dengan kesatuan tim.
Sosok Carlo Ancelotti yang sudah "makan garam" sebagai pelatih menjadi nilai plus untuk Madrid. Madrid memang tak begitu bermain atraktif, namun efektif dalam menundukkan lawan dan mencari poin.
Tak ayal, walau Ancelotti melatih beberapa pemain veteran, dia tetap fokus untuk meramu skuadnya menghadapi tim-tim kuat di La Liga Spanyol dan Eropa.
Dengan demikian, keberhasilan Madrid meraih trofi Piala Super Eropa menjadi awalan baik untuk Madrid dan awasan kuat untuk Barcelona yang melakukan perombakan besar-besaran di jendela transfer pemain musim panas ini.
Salam Bola
