Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gaya Erik Ten Hag Bisa Menjadi Kelemahan untuk Manchester United

6 Juli 2022   07:04 Diperbarui: 6 Juli 2022   07:12 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Erik Ten Hag sukses membuat Ajax menjadi tim elit di Eredivise Belanda. Kesuksesan itu sempat nampak di Liga Champions, di mana Ajax pernah tembus partai semifinal Liga Champions musim 2018/19.

Pada musim 2021/22 lalu di Liga Champions, Ajax menjadi salah satu tim yang menang 100 persen di kualifikasi grup dan termasuk tim yang  paling produktif mencetak gol. Akan tetapi, langkah Ajax kandas di tangan Benfica di babak 16 besar. 

Di balik dereten kesuksesan ini, MU dan bahkan Barcelona tertarik dengan Ten Hag. Salah satu alasan paling mendasar dari ketertarikan pada Ten Hag adalah filosofinya dalam membangun permainan tim. 

Ten Hag mempunyai karakter yang jelas . Pola permainannya lebih menyerang dan dari kaki ke kaki ala filosofi total football yang kuat dianut di timnas Belanda.

Di Belanda, reputasi Ten Hag tak bisa diragukan. Sebelum dipinang Ajax, Ten Hag melatih Utrecht.

Ten Hag tiba di Utrecht ketika klub ini dalam kondisi yang tak stabil.  Akibat krisis keuangan, performa Utrecht di lapangan hijau juga tak menentu. 

Lantas, mereka mengontrak Ten Hag. Ten Hag langsung mengubah gaya kepelatihan tim. Mulai dari intensitas latihan para pemain hingga pendekatan secara personal kepada pemain. Tentang pendekatan personal, Ten Hag tak hanya mau mengenal posisi apa yang dimiliki oleh pemain, tetapi karakter seperti apa yang dimiliki oleh pemainnya.  

Alhasil, Utrecht pun tampil konsisten. Selama era Ten Hag, Utrecht tak sekalipun keluar 6 besar klasemen. Bahkan Utrecht berhasil masuk final Piala Liga KNVB. 

Gegara performa Ten Hag di Utrecht, Ajax pun tertarik meminangnya. Pinangan Ajax sangat sulit ditolak oleh pelatih berkepala plontos ini. Ya, bukan lagi rahasia jika melatih tim seperti Ajax dan PSV termasuk sebuah keistimewaan untuk seorang pelatih di Belanda. 

Gaya kepelatihan di Utrecht pun diterapkan di Ajax. Didukung oleh banyak pemain berbakat, Ten Hag mampu mewujudkan taktiknya dengan prestasi di Liga Belanda. 

Permainan Ajax pun menarik perhatian banyak pecinta sepak bola. Dengan mengandalkan banyak pemain muda, Ten Hag menekankan pola permainan menyerang dan selalu menekan lawan. 

Gaya permainan ini sempat membuat Barca kepincut untuk merekrut Ten Hag. Namun, Barca lebih memilih Xavi Hernandes daripada menggaet Ten Hag dari Ajax. 

Manchester United yang sementara dalam kondisi tak stabil walaupun sudah menggantikan Ole Gunnar Solksjaer dengan pelatih sementara Ralf Rangnick coba memanfaatkan kesempatan. Ten Hag menjadi pilihan utama. 

Setelah melalui pelbagai negosiasi, akhirnya Ten Hag mengiakan tawaran MU. Barangkali bertolak dari pengalaman di Utrecht, Ten Hag mau menerima tawaran MU.

Situasi kedua tim persis sama. Sama-sama dalam kondisi timpang ketika Ten Hag masuk sebagai pelatih. 

Tentu saja, Ten Hag akan membawa filosifi permainannya di MU, sebagaimana yang telah dibangunnya di Utrecht dan Ajax. Hal itu menyata lewat langkah Ten Hag dalam mencari dan merekrut pemain untuk MU.

Umumnya, selain masih berusia muda, karakter para pemain tersebut tampak sesuai dengan kriteria dari gaya permainan yang diinginkan oleh Ten Hag. Boleh jadi, Ten Hag akan membangun miniatur Ajax di MU.  

Akan tetapi, hal itu tak gampang. Ten Hag memasuki iklim tim yang sangat berbeda dengan Ajax dan iklim kompetesti yang tingkat persaingan di atas Liga Belanda. Dua situasi ini bisa mempengaruhi, tak saja mental pelatih, tetapi gaya permainan tim. 

Gaya Ten Hag bisa menjadi kelemahan untuk MU. Situasi dan iklim MU sangat berbeda dengan Ajax dan Utrecht. 

Tantangan lain untuk Ten Hag adalah dari dalam tim sendiri. Ten Hag diwarisi oleh skuad yang memiliki reputasi kuat di sepak bola. 

David de Gea, Harry Maguire, Bruno Fernandes, Rashford, Jadon Sancho, dan Cristiaono Ronaldo (apabila masih bertahan) akan menjadi para pemain yang diharapkan mendukung proyek Ten hag. 

Tentu saja, para pemain senior MU ini sudah dibekali dan dipenuhi oleh pelbagai ide dari para pelatih sebelumnya. Ketidakcocokan bisa saja terjadi apabila ide pelatih berseberangan dengan pengetahuan dan pengalaman para pemain. 

Makanya, Ten Hag harus memiliki karakter kuat dalam menghadapi para pemain senior MU. 

Tak masalah dengan para pemain baru karena mereka dikontrak karena faktor Ten Hag. Agak gampang untuk memberikan instruksi karena mereka juga seperti Ten Hag yang sama-sama berada di sebuah lingkungan baru. 

Upaya Ten Hag untuk membangun pola permainan dan gaya kepelatihannya seperti di Utrecht dan Ajax bisa menjadi titik lemah untuk perjalanan karirnya. 

Ini menjadi kelemahan apabila Ten Hag tak mempunyai karakter kuat untuk meyakinkan para pemain, terlebih khusus para pemain senior di MU. 

Pelajaran yang paling nyata dari pengalaman mantan pelatih sementara Ralf Rangnick. Rangnick yang dipnadang sebagai penganut sepak bola gegenpressing gagal meningkatkan performa MU. 

Taktik itu tak bisa berjalan karena situasi tim begitu komplit. Hal ini bis ameningatkan bahwa daripada membangun gaya permainan di Ajax, Ten Hag perlu membangun sebuah keharmonisan tim yang kuat terlebihh dahulu. 

Kekompakan tim dinomorsatukan. Pengelanan pada karakter pemain perlu ditekankan. Relasi personal dengan para pemain harus mendapat perhatian utama. 

Ketika hal ini terjadi, taktiknya pun bisa diterapkan seturut apa yang diingingkan. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun