Hasil seri atau pun kalah untuk Man City bisa menguntungkan Liverpool. Tentu saja, ketika di lain pihak Liverpool memenangkan laga tersisa.Â
Maka dari itu, Liverpool pasti berharap keajaiban atau pun keberuntungan. Keberuntungan yang memihak Liverpool dan merugikan Man City. Â
Ya, keberuntungan kadang tak terpisahkan dari arena sepak bola. Dua final Piala Carabao dan Piala FA, pada satu sisi, bisa membahasakan keberuntungan bagi Liverpool.Â
Liverpool berhasil mengatasi Chelsea pada dua partai final itu lewat drama adu penalti. Tanpa mengesampingkan kualitas Liverpool, adu penalti juga memerlukan mentalitas. Bahkan faktor keberuntungan juga ikut berperan.Â
Kali ini, Liverpool pun pasti mengharapkan keajaiban. Sebagaimana yang telah terjadi di Piala FA dan Piala Carabao, hasil laga terakhir Man City sekiranya berpihak pada Liverpool.Â
Menjadi sangat menantang bagi Man City karena pada laga terakhir akan bersua kontra Aston Villa. Pelatih Villa, Steven Gerrard bisa saja menjadi instrumen Liverpool untuk melapangkan jalan ke trofi Liga Inggris.Â
Status Gerrard sebagai legenda hidup Liverpool patut diwaspadai oleh Man City. Memilih bermain imbang bisa menjadi alternatif Gerrard untuk memberi karpet merah pada mantan timnya, Liverpool.Â
Dengan kondisi seperti ini, Liverpool pun harus memenangkan dua laga terakhir. Hasil seri, apalagi kalah bisa menjadi kesia-siasan di tengah situasi Man City yang dalam kondisi tertekan.Â
Faktor Steven Gerrard bisa memberikan tambahan tekanan bagi pasukan Pep Guardiola. Alih-alih mau merayakan trofi Liga Inggris di Etihad dan di hadapan pendukungnya sendiri, Man City bisa saja menghadapi kekecewaan karean dipecundangi oleh Aston Villa.Â
Man City boleh saja berhasil keluar dari tekanan di markas West Ham. Hasil imbang cukup menyelamatkan nasib Man City di puncak klasemen.Â
Namun, Man City harus mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh menghadapi laga terakhir kontra Aston Villa. Laga ini berasa partai final.Â