Tak hanya itu, Laporta juta terlihat tunduk pada aturan main ala Xavi sebagai pelatih Barca. Inilah yang menjadi kunci dari kebangkitan Barca. Dalam mana, Laporta mau bekerja sama dengan Xavi, kendati sebelumnya mempunyai perbedaan pandangan.
Kerja sama Laporta terlihat ketika dia begitu kooperatif untuk mendatangkan para pemain yang diinginkan tim. Tak hanya itu, Laporta juga berupaya untuk mendatangkan beberapa nama yang menjadi target Xavi untuk masuk skuad Barca pada musim depan.
Kendati demikian, Laporta tetap berpaku pada satu prinsip, yakni tak ada pemain yang lebih besar daripada klub. Prinsip ini memperjelas gaya Barca dalam mengontrak pemain, dalam mana para pemain rela mengikuti tuntutan klub, seperti urusan nilai transfer dan gaji yang diperoleh.
Tak ayal, prinsipi digarisbawahi oleh Laporta ketika diwawancarai tentang peluang mendapatkan Erling Haaland dari Borossia Dortmund. Harga yang cukup besar dan tuntutan gaji yang tak sedikit membuat Barca agak kesulitan. Apalagi Barca belum sehat betul dari sisi finansial.
Maka dari itu, peluang Haaland ke Barca makin sempit apabila ditilik dari tuntutan keuangan dari pihak pemain. Begitu pula, peluang Lionel Messi kembali Barca menjadi sulit apabila menimbang tuntutan yang dipatokan pada pemain.
Prinsip Laporta ini menjadi kuat karena ditopangi oleh kehebatan Xavi dalam meramu tim. Tim tak lagi berpaku pada satu pemain, tetapi berpegang pada kesatuan tim secara umum.
Pengaruh satu orang tak lagi kentara. Setiap pemain bisa memberikan kontribusi untuk permainan tim. Â Tak heran, Laporta pantas percaya diri ketika menyatakan bahwa pemain tak lebih besar dari keberadaan sebuah klub.
Laporta percaya diri dalam membeli dan mengontrak para pemain. Dalam arti, manajemen klub tak lagi perlu tunduk pada tuntutan pemain. Sebaliknya, pemainlah yang seharusnya tunduk pada situasi klub.
Kepercayaan diri menjadi kuat karena Xavi berhasil membangun tim yang tak berlandaskan pada satu orang pemain semata. Jadi, proyek Xavi bermanfaat untuk karir Laporta di kursi presiden. Padahal, Laporta sebelumnya tak terlalu yakin untuk memboyong Xavi ke Barca.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H