Bahkan Ronaldo kerap menjadi salah satu aktor yang menundukan Atletico. Tak berlebihan jika menilai bahwa Ronaldo telah menjadi momok bagi gawang Atletico.
Bahkan D. Simeone pernah menyatakan bahwa jika Ronaldo bukanlah pesepak bola, dia sudah memenangi 3 trofi Liga Champions bersama Atletico Madrid.
Tak heran, keberhasilan Atletico menyingkirkan MU seolah membahasakan akhirnya kutukan Ronaldo bagi Atletico. Lebih jauh, D. Simeone pun bisa membalaskan dendamnya kepada Ronaldo yang mungkin masih berambisi untuk meraih trofi bergengsi ini bersama MU.
Ya, Simeone dan Ronaldo seperti musuh dalam perang dingin. Pernah di Liga Champions di tahun 2019 saat Ronaldo berseragam Juventus bersua Atletico Madrid di babak perdelapan final terjadi drama di antara keduanya.
Di leg pertama, Simeone merayakan gol timnya dengan bahasa tubuh yang cukup mencelah Juve. Rupanya Simeone lupa dengan leg kedua dan keberadaan Ronaldo di Juventus.
Di leg ke-2, Juventus menghantam Atletico. Ronaldo cetak hattrick ke gawang Atletico. Ronaldo juga tak lupa dengan bahasa tubuh Simeone. Sontak saja, Ronaldo menirukan bahasa tubuh yang sama ketika melakukan selebrasi gol kemenangan.
Laga itu hanyalah salah satu contoh, di mana Ronaldo telah menghantui Atletico. Namun, musim ini tuah berpihak ke Atletico Madrid dan Diego Simeone. Pembalasan dendam pribadi Simeone dengan Ronaldo pun tertebus di Old Trafford.
Beruntung, Simeone berhadapan dengan MU yang masih kehilangan karakter untuk menang. Barangkali ini menjadi salah satu faktor, di mana Ronaldo tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Ronaldo harus pasrah menerima kekalahan dari Atletico. Kekalahan ini pun menutup peluang bagi Ronaldo untuk mendapatkan gelar bersama MU pada musim ini.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H