Boleh dibilang Sevilla adalah raja Piala Eropa. Keberadaan Sevilla bisa menjadi tantangan serius bagi status Barca yang difavoritkan juara Piala Eropa.
Yang makin membuat Barca tertantang karena antara Sevilla dan Barca sudah saling mengenal satu sama lain. Bedanya saja, Barca memiliki amunisi baru yang terlihat sudah mulai nyaman dengan seragam Blaugrana.
Terbukti, trio Ferran, Adama, dan Aubameyang langsung meningkatkan produktivitas Barca di depan gawang lawan. Adama sudah mencatatkan 4 assist, Ferran 2 gol dan 2 assist, dan Aubameyang sudah menceploskan 4 gol.
Catatan ini menjadi solusi pada waktu yang tepat untuk Barca. Keberaniaan Xavi mendatangkan para pemain, yang umumnya berstatuskan bebas transfer dan dengan cara dipinjamkan mulai membuahkan hasil.
Mesin kerja Xavi sebagai pelatih Barca mulai menampakan diri. Para pemain baru dipadukan dengan gelandang-gelandang muda nan kreatif seperti Gavi, Perdri, dan Nico.
Lalu, Sergio Busquests dan Pique seolah hadir sebagai senior yang bisa menjadi contoh terbaik untuk para pemain muda dan pemain baru Barca.
Melihat gerakan Xavi di musim transfer, begitu kentara jika Xavi membutuhkan penyerang yang bisa menciptakan peluang dan gol ke gawang lawan. Ini menjadi salah satu kekurangan besar Barca semenjak Xavi tiba.
Intensitas permainan Barca meningkat. Hanya saja, produktivitas dan penyelesaian akhir ke gawang lawan begitu minim.
Jadi, setelah mendapatkan Torres, secara mengejutkan Xavi berani meminjam Adama dari Wolves dan menarik Aubameyang yang sementara berada dalam situasi rumit di Arsenal.
Hasilnya, pemain lama berubah menjadi talenta baru dalam sistem kerja Xavi di Barca. Permainan tika-taka terpoleskan dengan intensitas dan sumbangsih para pemain baru dalam urusan mencetak gol ke gawang lawan.
Selain itu, efek Xavi juga berhasil mengangkat performa Frengkie de Jong dan S. Dest. Dua pemain ini sempat diisukan akan dilego untuk menambah pundi-pundi keuangan Barca.