Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Harry Maguire Kapten MU yang Hadapi Isu "Kudeta" dan Arti Tanggapan Ralf Rangnick

19 Februari 2022   14:52 Diperbarui: 20 Februari 2022   02:38 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cristiano Ronaldo yang digantikan oleh Harry Maguire. Foto: Clive Rose via Kompas.com

Bulan lalu, Cristiano Ronaldo mengeluarkan pernyataan dukungannya untuk Ralf Rangnick sebagai pelatih Manchester United (MU). Ronaldo juga menegaskan ambisinya, bahwa Manchester United (MU) patut mengakhiri laga di empat besar klasemen sementara Liga Inggris.

Sontak saja, ambisi Ronaldo ini menghadirkan pelbagai tanggapan. Rangnick mengapresiasi ambisi Ronaldo itu dan berharap para pemain lain ikut mengikuti jejak Ronaldo.

Di lain pihak, sikap Ronaldo itu ikut dikaitkan dengan ban kapten. Tak sedikit yang bersuara bahwa sikap Ronaldo itu cocok menempatkannya sebagai kapten tim.

Hingga saat ini, Harry Maguire masih berstatuskan sebagai kapten MU. Status kapten Maguire sudah berlangsung semenjak Ole Gunnar Solskjaer berada di kursi pelatih.

Posisi kapten kerap memainkan peran penting di dalam tim. Harusnya yang menjadi sosok kapten adalah sosok pemersatu tim. Tak boleh memihak pada (para) pemain tertentu.

Apabila terjadi cekcok di ruang ganti atau pun di lapangan, kapten memainkan peran penting untuk mendamaikan suasana dan mengontrol rekan-rekan setimnya.

Idealnya, tugas Maguire pun demikian. Dia menjadi sosok penting di ruang ganti tim dan di lapangan hijau ketika timnya berlaga.

Tantangannya, ketika Maguire memiliki rekan setim seperti C. Ronaldo, Paul Pogba, Bruno Fernandez, dan E. Cavani yang nota bene mempunyai reputasi dan popularitas kuat di dalam tim.

Pada titik ini, Maguire harus menunjukkan sisi kepemimpinannya sebagai kapten tim terlepas jika rekannya seperti Ronaldo atau pun Cavani lebih senior dari dirinya.

Sisi kepemimpinan itu perlu dibarengi dengan performa yang solid di lapangan hijau. Boleh dikatakan, sebagai kapten tim, Maguire menjadi sosok yang sulit tergantikan karena performa solid.

Dengan kata lain, ban kapten yang melingkar di lengannya merupakan konsekuensi dari kualitasnya sebagai pemain. Karena itu, sangat sulit mengganti kapten tim atau membangkucadangkannya.  

Persoalan yang terjadi ketika pada beberapa laga terakhir Maguire mendapat sorotan atas performanya. Maguire dipandang sebagai biang dari kecolongan dari gol-gol ke gawang MU. Bahkan Maguire menjadi bahan meme dari suporter lawan.

Pada beberapa laga, MU sudah unggul terlebih dahulu, namun lini belakang tampil tak solid. hilang konsentrasi. Yang dipersoalkan ketika lini belakang MU dikomandai oleh kapten tim sendiri.

Situasi ini tentu membangkitkan keraguan, bukan saja pada kualitas Maguire sebagai bek tengah, tetapi juga statusnya sebagai pemimpin tim. Ketika pemimpin tampil di bawah standar permainan tim, pada saat itu pula tim bisa meragukan kualitasnya.

Tak ayal, isu mengkudeta ban kapten Maguire bertiup kencang. Bahkan rumor menyatakan bahwa antara Maguire dan Ronaldo tak mempunyai relasi yang begitu akrab karena persoalan kepemimpinan.

Apabila rumor yang bereda itu benar, pada satu sisi Maguire gagal memainkan perannya sebagai pemimpin tim, yang mana harus mempersatukan tim dan mendamaikan situasi tim.

Di sisi lain, ada kerapuhan di ruang ganti. Padahal, di tengah ketidakstabilan performa tim, setiap pemain harus bersatu. Persatuan itu bisa dikuatkan dengan mengiyakan instruksi pelatih dan mendengarkan suara kapten.

Benar saja, isu pengkudetaan ban kapten dari Maguire sampai ke telinga pelatih Ralf Rangnick. Rangnick menyatakan secara tegas bahwa Maguire adalah kapten tim, dan tak ada rencana tim untuk menggantikan posisi kapten dari Maguire.

Tentu saja, pernyataan Rangnick bukan saja terlahir untuk membungkam pelbagai isu, tetapi juga untuk meredahkan situasi tim. Bisa saja, sudah ada gerakan-gerakan kecil yang sudah memberikan tanda-tanda tentang situasi Maguire sebagai kapten tim. Hingga hal itu sampai ke telinga Rangnick.

Apabila dibiarkan berlarut-larut, perpecahan bisa terjadi di ruang ganti. Ujung-ujungnya, bukannya membetulkan ketidakkonsisten performa tim, tetapi malah membuat performa tim makin terperosok.

Tanggapan Rangnick sangat diperlukan di hadapan pelbagai spekulasi tentang nasib Maguire sebagai kapten tim dan pengaruh Ronaldo di MU. Bagaimana pun, Maguire harus tetap dipercaya hingga akhir musim.

Menggantikan Maguire, kecuali kalau cedera serius, bisa bermuara pada relasi yang rumit di MU. Maguire sudah dipercayakan sejak awal musim. Pastinya, sudah ada rekan-rekan setim yang menaruh respek kuat pada pemain timnas Inggris.

Apa salahnya kepercayaan itu dipertahankan. Yang perlu dilakukan oleh MU adalah sesegera mungkin mendongkrak performa si pemain guna memperbaiki performanya di lini belakang MU.

Di laga terakhir kontra Brighton, MU kembali meraih kemenangan (2-0) di Liga Inggris. MU tak kebobolan dan juga Ronaldo kembali mencetak gol. Harapannya, ini menjadi tanda-tanda baik yang bisa meredakan isu kudeta ban kapten dari tangan Maguire.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun