Juga, dalam salah satu interview, Mane menyatakat bahwa niatnya hanya untuk membangun sekolah, stadion, dan penghidupan yang layak untuk masyarakat di tempatnya, daripada memiliki mobil mewah dan barang mahal lainnya.Â
Mane pun menyumbangkan hartanya untuk membangun sekolah. Rupanya pengalaman masa lalu telah menuntunya agar rakyatnya bisa bersekolah dengan baik.Â
Ini menunjukkan sisi kesederhanaannya sebagai seorang pribadi. Pengalaman masa lalu membekas dalam pikirannya, dan itu turut membentuk mentalitasnya sebagai seorang pesepak bola yang sukses, bukan saja di lapangan hijau tetapi dalam kehidupan bersama.Â
Mendy dan Mane adalah dua sosok penting bagi Senegal dalam Piala Afrika. Keduanya juga mempunyai kisah hidup yang bisa dipelajari dan diteladani.Â
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H