Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Moh Salah Butuh Pengakuan, Sadio Mane Cari Penebusan dan Peringatan Jurgen Klopp

5 Februari 2022   16:59 Diperbarui: 5 Februari 2022   17:02 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moh Salah (Mesir) dan Sadio Mane (Senegal), pemain Liverpool akan bertemu di final Piala Afrika. Foto: AFP/Daniel Beloumou Olomo via Kompas.com

 

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp harus bersabar menanti kepulangan dua pemain pentingnya dari tugas timnas di Piala Afrika. Mohamed Salah  dan Sadio Mane.

Kedua pemain membela timnas negara di Piala Afrika. Menariknya, keduanya sama-sama masuk final. Salah mewakili Mesir dan Mane mewakili Senegal.

Final ini bisa berlangsung seru. Mesir yang menjadi pemegang gelar terbanyak piala Afrika sudah lamat tak mengangkat trofi. Sama halnya, Senegal yang tak mau kecewa untuk ketiga kalinya di partai final.

Apa pun hasilnya, kedua pemain tetap menjadi bagian terpenting dari skuad Klopp di Liverpool. Boleh saja, keduanya bersitegang di partai final, namun ketika kembali ke Liverpool, keduanya bekerja di bawah payung bendera yang sama.

Kemungkinan kedua pemain tak akan dimainkan kontra Leicester City pada tengah pekan depan di kompetesi Piala FA. Laga ini bukanlah laga gampang.

Akan tetapi, memainkan kedua pemain yang sudah memberikan energi dan menguras mental selama piala Afrika bukanlah keputusan yang tepat. Mereka bisa diikutsertaka, tetapi tak langsung diturunkan.

Paling tidak, kedua pemain harus diistirahatkan untuk jangka waktu tertentu hingga keduanya sudah fit dengan tim. Bagaimana pun, iklim kompetesi dan hasil akhir kompetesi di partai final Piala Afrika bisa ikut mempengaruhi mentalitas para pemain.

Klopp mengingatkan konsekuensi dari hasil partai final antara Mesir kontra Senegal. Yang berhasil menjadi juara tentunya merasa senang. Mentalnya ikut terangkat. Energi postif bertambah. Bahkan namanya juga menjadi harum.

Sebaliknya, yang kalah ikut mempengaruhi kondisi mental pemain. Kekecewaan tentu sulit dihindari. Terlebih lagi kalau kekalahan terjadi karena kontroversi dan drama yang penuh intrik.

Peringatan Klopp ini menjadi kewaspadaan untuk si pelatih. Dalam mana, kondisi pemain selepas tugas untuk timnas tak sepenuhnya pulih. Pastinya masih tersisa bekas, baik itu euforia karena menjadi juara, maupun luka batin karena gagal mempersembahkan trofi ke negaranya.

Antara Salah dan Mane, misi di partai final sangatlah berarti. Salah mau membuktikan perannya dengan timnas.

Memang, tak diragukan lagi status Salah di mata penduduk Mesir. Kabarnya, Salah sudah menjadi inspirasi di Mesir berkat kualitas dirinya di dalam dan luar lapangan hijau. Bahkan ada pelajaran wajib yang diajarkan di sekolah tentang kehidupan Salah. 

Akan tetapi, pengakuan ini menjadi genap apabila Salah berhasil mempersembahkan trofi Piala Afrika ke negaranya. Juga, secara pribadi trofi ini menjadi salah satu bentuk pengakuan pada kualitas Salah untuk konteks yang lebih luas.

Untuk saat ini, Salah terbilang sebagai pemain bisa bersaing merebut trofi Ballon D'or atau pun pemain terbaik FIFA untuk tahun depan. Ketika berhasil menjadi juara Piala Afrika, poin plus berada pada Salah.

Apalagi performa Salah pada musim ini cukup menjanjikan. Beberapa kali aksi mantan pemain Chelsea dan AS Roma memantik decak kagum dalam beberapa laga dengan Liverpool di Liga Inggris.

Performa menawan itu menjadi lengkap apabila Salah berhasil mengantarkan Mesir ke panggung juara Piala Afrika.

Tentunya tak gampang karena mereka berhadapan dengan finalis yang untuk ketiga kalinya berturut-turut masuk partai final Piala Afrika, tetapi di dua final sebelumnya Senegal kalah.

Maka dari itu, final kali ini menjadi ajang penebusan Sane. Kutukan di dua final sebelumnya mesti diakhiri di Kamerun. Dengan ini, Salah dan timnya perlu waspada dengan kehausan Sane dan kawan-kawan.

Terlebih lagi, Sane ingin memenangkan trofi ini demi menebus kekecewaan suporter yang mengritik pelatih tim, Aliou Cisse (BBC.com 3/2/22). Sane mengakui bahwa sebagai Cisse mendapat banyak kritikan pedas atas performa Senega.

Namun, Sane mengakui bahwa Cisse menjadi tipe pelatih yang tak gampang tunduk pada kritikan. Karena itu, trofi pelatih Afrika bisa menebus setiap kritikan yang dilimpahkan kepada pelatih asal Senegal ini.

Sadio Mane pastinya tak mau kalau final kontra Mesir menjadi kegagalan untuk ketiga kalinya bagi Senegal. Faktor pertemanan di Liverpool barangkali ditepikan demi menebus kegagalan Senegal di partai final sebelumnya. 

Untuk kategori individu, barangkali Sane tak terlalu memedulikannya. Andaikata Senegal menjadi juara, kemungkinan besar Mane bisa menjadi pemain terbaik dari turnamen ini. Kontribusinya selama turnamen untuk Senegal hingga ke partai final cukup menjanjikan.

Pada titik ini, misi Sane lebih pada mengeluarkan Senegal dari kutukan kalah di final. Gelar pribadi hanyalah akibat lanjut dari pencapaian timnya di partai final.

Salah dan Sane harus berhadapan antara satu sama lain. Salah mau menegaskan kualitas individunya, tak hanya di Mesir atau pun Afrika, tetapi di mata dunia. Peluang menjadi nomor satu terbuka apabila Salah berhasil meraih trofi bersama Mesir dan Liverpool.

Ditambah lagi, untuk saat ini, Liverpool masih berkompetesi di empat kompetesi. Sudah masuk final Piala Carabao dan akan bertemu Chelsea.

Lalu, Liverpool juga masih berlaga di Piala FA dan Liga Champions. Kendati peluang merebut trofi Liga Inggris agak sulit, tetapi hal itu tak mustahil.

Terlihat, Klopp tak menganggap sepele setiap trofi pada musim ini, di mana sebisa mungkin Klopp memberikan skuad terbaiknya. Tambahan Luis Diaz di lini depan bisa mendongkrak performa Liverpool hingga akhir musim.

Salah dan Mane akan berhadapan satu sama lain. Kedua pemain penting Liverpool ini memiliki misi pribadi dan untuk negara. Situasi di akhir laga akan menentukan mentalitas kedua pemain ketika sudah kembali ke Liverpool.

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun