Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ironi antara Konsep Nama IKN, "Nusantara" dengan Naturalisasi Pemain

23 Januari 2022   11:41 Diperbarui: 23 Januari 2022   16:20 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa terlalu mengevaluasi nasionalisme para pemain naturalisasi, hemat saya, semangat itu terbangun untuk sekian waktu. Bukan terjadi sementara waktu.

Semangat itu kuat bertumbuh dan berkembang saat tinggal dan berada bersama di Indonesia. Semangat itu juga dipupuk bersamaan dengan proses dalam pembangunan diri, seperti mulai mengikuti kompetesi sepak bola untuk Indonesia mulai dari usia dini hingga menjadi layak masuk timnas.

Agak sulit dipahami ketika seseorang menyatakan nasionalismenya hanya karena faktor keturunan semata, tetapi tak pernah merasakan secara langsung kehidupan di Indonesia. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana nasionalisme itu berakar kuat di dalam diri seorang pemain ketika dia sudah tak terikat dengan cabang sepak bola.

Di tengah gerakan naturalisasi pemain, kita pun dihadapkan dengan nama ibukota negara baru yang terletak di Kalimantan Timur. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Nusantara menjadi nama ibukota baru tersebut.

Terlepas dari sejarah panjang dari nama ibukota ini, yang jelas ini nama ini sudah berakar kuat di dalam benak rakyat Indonesia. Secara pribadi, ketika mengetahui nama Nusantara ini, saya sepakat dengan nama yang dipilih.

Alasannya, nama ini sudah berakar kuat pada identitas Indonesia sebagai negara berkepulauan yang terdiri dari pelbagai macam bahasa, suku, dan budaya. Walau pun kemudian, ada pula yang agak menolak ketika menelusuri lebih jauh dari sejarah kemunculan nama tersebut.

Kendati demikian, nama ini sudah menunjukkan identitas bangsa Indonesia. Nama ini merepresentasikan wajah Indonesia dan membahasakan nasionalisme.

Ketika nama IKN, yang nota bene sudah melekat kuat dengan identitas Indonesia, gerakan naturalisasi pun ditantang. Naturalisasi para pemain sepak bola yang lebih diinisiatif oleh Indonesia sendiri guna mendapatkan pemain berkualitas seolah bertolak belakang dari semangat Nusantara.

Terlihat naturalisasi menjadi pukulan bagi nama Nusantara. Nama IKN dimaksudkan untuk menekankan identitas Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya dan bercorak pelbagai suku, budaya, dan bahasa.

Indonesia begitu kaya baik dari sisi sumber daya alam, maupun manusianya. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan kekayaan itu demi kemajuan bangsa. Termasuk, bagaimana kita memanfaatkan manusia Indonesia agar bisa berprestasi di pelbagai cabang kehidupan.  

Sama halnya, bagaimana kita memanfaatkan para pemain di dalam negeri demi kemajuan sepak bola. Alih-alih melihat dan memanfaatkan sumber daya manusia yang tersedia, kecenderungannya adalah keluar, mencari, dan mengundang figur-figur dari luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun