Namun, situasi berubah cepat. Xavi tetap memercayakan Luuk de Jong di lini depan. Padahal, isu beredar pada satu bulan terakhir jika Xavi sementara menargetkan Alvaro Morata untuk mengisi lini depan Barca.
Rencana Xavi mentok. Juventus tak ingin membiarkan Morata pergi. Tak ada pilihan lain bagi Barca, kecuali tetap memercayakan striker yang ada, termasuk Luuk de Jong.
Luuk de Jong tak patah arang berhadapan dengan situasinya di Barca dan pelbagai spekulasi yang mengitarinya. Perlahan, Luuk de Jong membayar kepercayaan Xavi. Torehan 3 gol dari 4 laga terakhir dari Barca menjadi bukti bagaimana Luuk de Jong membayar keparcayaan Xavi.
Bukan tak mungkin, tempat Luuk de Jong diperpanjang apabila performanya terus konsisten. Laga kontra Madrid menjadi bukti bahwa Luuk de Jong bisa menjadi harapan Barca untuk perlahan-lahan memperbaiki performa tim pada musim ini.
Daripada memikirkan Morata atau pun mencari striker lain, lebih baik Barca terus memanfaatkan performa Luuk de Jong.
Kedua, Kepercayaan Diri Pemain Muda Makin Terasah
Xavi kembali memercayakan para pemain muda. Gabi, F. Torres, O. Dembele, dan R. Araujo adalah masa depan Barca.
Kabar baiknya, A. Fati dan Pedri sudah bisa bermain dan masuk di babak kedua. Fati langsung tancap gas ketika mencetak gol penyama kedudukan 2-2 di babak kedua.
Kembalinya Fati dan Pedri akan ikut meramaikan koleksi pemain muda di Barca. Pada titik ini, Xavi harus putar otak untuk memanfaatkan kualitas para pemain muda ini agar bisa diharapkan, bukan saja pada musim ini, tetapi untuk beberapa musim ke depannya.
Dalam laga ini, para pemain muda tampil baik. Araujo bisa diandalkan sebagai penerus Gerard Pique di lini belakang.
Pedri dan Fati langsung memberikan perbedaan bagi Barca saat keduanya masuk. Pedri sendiri yang menjadi andalan Koeman pada musim lalu bisa saja menjadi andalan Xavi. Bukan tak mungkin, Xavi bisa mencoba trio Gavi, Frenkie de Jong, dan Gavi di lini tengah Barca.