Gelandang Chelsea dan sekaligus pemain timnas Italia, Jorginho digadang-gadang bisa meraih trofi Ballon d'Or. Jorginho mampu membantu Chelsea meraih trofi Liga Champions dan Piala Super Eropa.
Jorginho juga menjadi aktor penting dalam keberhasilan Italia meraih trofi Euro 2020. Tampil penuh selama turnamen Euro 2020, Jorginho tampil sebagai salah satu pemain yang cukup mencolok di area tengah Italia.
Karena ini, Â Jorginho dinobatkan sebagai pemain terbaik versi UEFA Eropa. Kendati demikian, raihan individual ini tak cukup meyakinkan para insan pers untuk kategori Ballon d'Or.
Menurut saya, yang membedakan antara Messi dan Jorginho adalah kualitas individual. Messi bisa membantu timnya untuk bermain baik kendati tim lagi dalam situasi sulit.
Sebaliknya, Jorginho sedikit berada di bawah Messi dalam hal tersebut. Beruntung bagi Jorginho di Chelsea karena didampingi oleh beberapa pemain berbakat, sementara dilatih pelatih energetik dan inovatif, Thomas Tuchel.Â
Sementara di timnas Italia, Jorginho terbantu dengan sistem dan taktik Roberto Mancini yang menggerakkan timnas Italia bermain sebagai tim daripada lebih menekankan level individu.
Selain itu, keraguan juga muncul apabila menimbang performa Roberto Lewandoski di Bayern Munchen. Pemain timnas asal Polandia ini berpeluang besar meraih trofi Ballon d'Or tahun 2020, namun hal itu tak tercapai karena situasi pandemi korona.Â
Tahun ini, Lewandoski menjadi kandidat kuat. Namun, performanya secara individual tak lagi bersinar seperti di dua musim lalu di mana saat itu Bayern Munchen meraih 6 trofi.Â
Munchen hanya meraih 1 trofi musim lalu. Juga, timnas Polandia gagal bersinar di Euro 2020 dan terancam tak bisa bermain di Piala Dunia 2022.
Memang, Messi kurang memberikan kontribusi terbaik bagi prestasi Barca dalam meraih trofi pada musim lalu. Namun, secara umum Messi membantu Barca agar tetap berkompetesi pada level terbaik.
Pasalnya, Barca dalam situasi kacau balau karena persoalan yang terjadi di dalam klub. Masalah di manajemen klub ikut juga mempengaruhi situasi di lapangan hijau, seperti keterbatasan pelatih untuk mendatangkan pemain-pemain baru.