Ronaldo memiliki tuah mencetak gol pada menit-menit akhir. Namun, tuahnya ini seolah menjadi pukulan balik bagi Ronaldo. Ronaldo pun harus merasakan bagaimana timnya terjatuh dan terjungkal oleh gol di menit-menit akhir.
Timnas Serbia berhasil mengalahkan timnas Portugal di laga terakhir kualifikasi grup C untuk Piala Dunia 2022. Gol pada menit akhir (menit 90) menjadi pukulan telak bagi Ronaldo dan kawan-kawan.
Padahal, Portugal sudah lebih dulu unggul di menit-menit awal. Keunggulan ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Portugal tunduk pada ambisi dan semangat timnas Serbia untuk tembus Piala Dunia.
Cristiano Ronaldo tampak kecewa. Timnya harus melewati jalur yang cukup terjang. Laga Play-off.
Pastinya, tiap tim yang berada dalam kualifikasi Play-off membawa misi harus tembus masuk Piala Dunia.
Persoalannya, ketika lawan Portugal adalah tim kuat. Misalnya, hasil undian menempatkan Portugal bertemu dengan timnas Italia. Situasi ini makin merumitkan Portugal dan mengancam nasib Ronaldo.
Laga Play-off menjadi beban bagi para pemain Portugal. Bagaimana pun, Piala Dunia 2022 bisa menjadi kesempatan terakhir dalam karirnya sebagai pesepakbola.
Maka dari itu, memberikan seluruh energi di laga Play-off menjadi misi tersendiri bagi Ronaldo. Pikiran dan tenaga pasti tercurah dan dipersiapkan untuk menghadapi laga Play-off.
Pada titik ini, si pemain bisa saja berupaya tampil aman ketika bermain dengan MU. Aman dalam arti tak mau mengambil resiko untuk menghadapi cedera dan tetap menjaga kebugaran hingga masa playoff mendatang.
Resikonya bagi MU. Pemain yang terbebankan dari timnas bisa tak fokus pada klub tetapi lebih memikirkan nasib sendiri dan timnya untuk Piala Dunia 2022.
Alhasil, performanya bisa terganggu karena situasi batin setelah kegagalan di kualifikasi piala dunia dan beban pikiran di laga playoff nantinya.