Mempercayakan orang lain sembari tetap menjadi pemilik dari usaha adalah salah satu cara membangun sistem kerja. Orang lain menjadi pengatur di lapangan, tetapi pemilik dan pemegang kendali dari usaha bisnis tetap berada di tangan keluarga. Dengan ini, keluarga tetap mengontrol usaha walaupun pemimpin di lapangan berada di tangan berbeda.
Di sini, kita membutuhkan sosok yang tepat untuk menjadi orang yang dipercayai. Jangan sampai kepercayaan itu malah berbuah petaka. Makanya, sedinih mungkin bisa mencari sosok yang patut dipercayai untuk menggantikan tempat anak-anak.
Betapa tidak, kepercayaan itu bukan terbangun semalam, tetapi itu terbangun dalam proses yang cukup panjang. Sembari mendukung minat anak, orangtua juga mulai memikirkan untuk membangun sistem kerja yang cocok agar usaha keluarga tetap bertahan.
Ketiga, Jangan Putus Asa Membangkitkan Minat Anak pada Bisnis Keluarga
Minat itu bisa muncul secara lahiriah dan bisa karena ketertarikan pada hal tertentu. Seseorang bisa berminat pada hal tertentu karena dia menemukan sesuatu yang berbeda dari apa yang dilihatnya.
Sama halnya dengan bisnis yang dibangun keluarga. Seorang anak bisa tertarik pada bisnis keluarga apabila dia melihat sisi-sisi yang bisa menariknya untuk terlibat dalam bisnis tertentu.
Salah satu cara membangun minat anak adalah berdiskusi dengan anak tentang bisnis yang sementara dibangun. Jangan sungkan menanyakan pendapat anak tentang apa yang mesti dilakukan apabila menghadapi persoalan tertentu atau pun mau membangun sistem kerja tertentu.
Menjadi lebih menarik, apabila orangtua mencari benang merah antara bisnis keluarga dengan minat pendidikan yang digeluti. Bukan tidak mungkin, anak juga berpikir bagaimana membangun bisnis keluarga di ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah.
Selain bertanya, kita juga coba memasukan anak pada lingkaran pekerjaan yang sementara digeluti. Semakin pendapat dan pandangannya diminta, minatnya bisa terasah. Apalagi, pendapatnya diperhatikan dan didengarkan. Â
Yang perlu dihindari adalah tak boleh mengeluh tentang situasi bisnis. Kadang-kadang, keluhan menjadi energi negatif yang melemahkan dan mematikan minat anak untuk terlibat dalam bisnis yang sama.
Tak masalah ketika anak mempunyai minat yang berbeda dengan orangtua dan bisnis keluarga. Kalau ingin bisnis tetap bertahan kendati anak-anak memilih jalur berbeda, orangtua mulai berpikir tentang sistem kerja yang tepat dan cara untuk terus memantik minat anak.