Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Donnarumma Jadi "Senjata Rahasia" dan Kekuatan PSG Mulai Bersatu

1 Oktober 2021   21:05 Diperbarui: 1 Oktober 2021   21:21 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paris Saint Germain (PSG) dipandang sebagai salah tim kuat di Eropa untuk saat ini. Berkat kekuatan finansial yang dimiliki, PSG mampu mendatangkan dan mengaji para pemain berkelas. 

Terbukti, di awal musim ini. Tak tanggung-tanggung, PSG mau menampung Lionel Messi yang tak bisa menandatangani kontrak dengan Barcelona karena persoalan benturan antara gaji si pemain, kondisi keuangan klub, dan aturan dari La Liga Spanyol. 

Selain Lionel Messi, PSG juga mau menampung pemain seperti Wijnaldum dari Liverpool, Sergio Ramos, dan Donnaruma yang hengkang dari AC Milan karena ketidaksepakatan dalam hal gaji. Belum lagi, usaha PSG membeli A. Hakimi dari Inter Milan.

Pendeknya, pada musim ini PSG melengkapi skuadnya yang sudah diisi oleh Neymar Jr. Kylian Mbappe, Angel de Maria, dan beberapa pemain lainnnya. Karena ini, menimbang dari komposisi skuad yang dimiliki, peluang untuk mendapatkan kesuksesan terbuka di tangan PSG. 

Namun, pertimbangan itu bisa mulus di atas kertas. Kenyataan kerap kali berjalan terbalik. 

Sejauh ini, PSG dihadapkan pelbagai rumor yang melibatkan para pemain, termasuk para pemain yang baru bergabung musim ini. Salah satunya, Gianluigi Donnarumma, kiper yang dinyatakan sebagai pemain terbaik di Euro 2020. 

Kedatangan Donnarumma ke AC Milan membawa persaing di area mistar gawang. Kalau dipikir-pikir, tempat Kylor Navas yang menjadi penjaga gawang PSG pada musim lalu bisa tergeser oleh Donnarumma.

Selain masih berusia muda, reputasi Donnarumma kian terangkat setelah Euro 2020. Belum lagi, postur tubuh dan kepercayaan tinggi yang berada di balik kiper timnas Italia. 

Akan tetapi, Donnarumma harus berhadapan dengan situasi yang menantang di PSG. Ternyata, tak semudah yang dipikirkan untuk mendapat tempat di bawah mistar gawang PSG. 

Kylor Navas terlihat menjadi pilihan utama Mauricio Pochettino sebagai penjaga gawang nomor satu. Sejauh ini, Navas sudah bermain untuk 8 laga. Sebaliknya, Donnarumma duduk di bangku cadangan bersama beberapa pemain bintang lainnya dan hanya tampil 2 laga. 

Karena ini, tak sedikit yang berspekulasi bahwa Donnarumma bisa saja segera angkat kaki dari PSG karena minimnya kesempatan bermain. Alih-alih ingin mendapatkan tempat nomor satu di bawah mistar gawang, Donnarumma harus rela melihat Navas sebagai pilihan utama.

Isu mengenai Donnarumma pun beraneka macam. Belum lagi, isu tentang kesukaan Neymar Jr. dan Lionel Messi kepada Navas daripada Donnarumma sebagai penjaga gawang. Isu ini berhubungan dengan latar belakang Navas dengan Messi dan Neymar yang sama-sama berasal dari Amerika Selatan. 

Pelbagai isu mengitari Donnarumma. Pelbagai isu pun dipental dengan piliha Pochettino pada Donnarumma dalam laga kontra Manchester City. 

Laga ini sangat penting untuk perjalanan PSG di Liga Champions. Apalagi pada laga perdana, PSG ditahan imbang oleh Club Brugge. 

Dalam laga ini, siapa pun pasti berpikir untuk memainkan kiper yang mempunyai banyak jam bersama tim, daripada Donnrumma yang baru sedikit bermain bersama tim utama. Belum lagi, PSG berhadapan dengan Man City yang membawa euforia dari liga Inggris dengan mengalahkan Chelsea di akhir pekan lalu. Karenanya, menempatkan pemain yang tepat sangatlah perlu. 

Namun, Pochettino memilih Donnarumma untuk berada di bawah mistar gawang. Sementara itu, Keylor Navas berada di bangku cadangan. 

Pilihan ini membungkam dugaan-dugaan dari luar lapangan. Bahkan Donnarumma sendiri mengakui bahwa apa yang tersampaikan di media tentang dirinya tidak benar. Donnarumma juga menyatakan bahwa dia bahagia berada di PSG. 

Pemberian kesempatan kepada Donnarumma di bawah mistar gawang memberikan pesan tersendiri. Donnarumma bisa menjadi senjata rahasia Pochettino di barisan belakang. Bekal pengalaman dan usianya, gawang PSG bisa aman. 

Bahkan Pochettino bisa menjadikan Donnarumma sebagai pemain regular untuk laga-laga penting dan krusial. Sewaktu perhelatan Piala Eropa 2020, Donnarumma terbilang sebagai penjaga gawang yang sulit ditundukan di kala drama adu penalti. Faktor ini bisa menjadi salah satu alasan bagi PSG untuk memainkan Donnarumma pada laga krusial. 

Donnarumma tampil cukup mengesankan kontra Man City di liga Champions. Memang, tempat regular belum pasti. Namun, yang pasti persaingan di bawah mistar gawang PSG akan semakin menguat dan bisa meningkatkan kualitas para penjaga gawang. 

Selain Donnarumma yang dipercayakan dalam laga penting, Pochettino perlahan tetapi pasti mulai membangun kesatuan di antara para bintang di PSG. Trio Neymar, Messi, dan Mbappe mulai menunjukkan kualitasnya di hadapan pertahanan lawan. 

Selepas laga kontra Man City, ketiga trio ini nampak berpose bersama. Kemenangan itu telah menghadirkan sukacita di wajah ketiga pemain ini. Juga, kemenangan ini bisa menjadi titik tolak dari keharmonisan dan kesatuan trio ini dalam membangun serangan PSG. 

Lebih jauh, Pochettino tentu tidak hanya berharap kepada ketiga trio ini. Pochettino perlu membangun sistem mulai dari belakang, para bek dan barisan gelandang. 

Ya, selain trio Neymar, Mbappe, dan Messi yang tampil bersama dan berkontribusi dalam kemenangan kontra Man City, juga kehadiran Donnarumma menguatkan PSG. Kekuatan tim yang memiliki banyak pemain bintang ini bergantung pada kesatuan diantara setiap pemain untuk memainkan strategi yang diinginkan oleh pelatih. 

PSG memiliki kedalaman skuad yang cukup meyakinkan. Kedalaman skuad ini akan bermanfaat apabila para pemain mempunyai keharmonisan dan kesatuan dalam bermain bersama sebagai sebuah tim. 

Pochettino mengakui sulit untuk membangun tim yang terdiri dari para bintang. Karenanya, kerjanya sebagai pelatih membutuhkan waktu. 

Kemenangan kontra Man City bisa menjadi salah satu motor dan titik tolak untuk membangun kesatuan para pemain PSG. Dengan ini pula, peluang untuk sukses di Eropa bukanlah hal yang mustahil. 

Salam bola 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun