Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Antoine Griezmann dan Harry Kane Masih Mandul, Korban dari "Keputusan Terpaksa"

27 September 2021   17:59 Diperbarui: 27 September 2021   18:18 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: AFP/Gabriel Bouys via bola.com

Efek dari transfer pemain pada musim semi lalu mulai terlihat di beberapa klub. Ada pemain yang langsung memberikan efek instan pada klub baru. Langsung menunjukkan bukti lewat performa terbaik di lapangan hijau. 

Ada pula yang masih berupaya mengeluarkan kemampuan terbaik. Tampak masih beradaptasi. Namun, ada pula yang terlihat melempem dan berjalan terbalik dengan musim sebelumnya. 

Saya coba melihat nasib antara Antoine Griezmann yang dipinjamkan ke Atletico Madrid dari Barcelona dan Harry Kane yang kuat diisukan pindah, tetapi terpaksa memilih bertahan di Tottenham Hotspur. 

Secara mengejutkan, Griezmann dipinjamkan ke Atletico. Keputusan ini terjadi di hari deadline waktu transfer. 

Memang, kepergian Griezmann dari Barca tak terlalu mengejutkan karena sudah ada sinyal-sinyal kecil yang beredar di bursa transfer. Namun, saat Lionel Messi pergi dari Barca, tempat Griezmann di Barca tampak aman. 

Griezmann dipandang sebagai sosok yang cocok untuk menggantikan peran Messi. Namun, persoalan finansial klub itu mempengaruhi keputusan untuk membiarkan Griezmann dipinjamkan. 

Keputusan ini terkesan dipaksakan. Pasalnya, Griezmann sangat dibutuhkan untuk menutup lubang yang ditinggalkan oleh Messi dan Griezmann juga termasuk pemain yang kerap dipercayakan oleh Ronald Koeman di Barca. 

Bagi Griezmann, dipinjamkan ke Atletico serupa dengan pulang ke rumah. Setelah 2 musim berseragam Barca, Griezmann akhirnya kembali ke klub yang ikut meningkatkan popularitasnya. 

Namun, kepulangan Griezmann ini tak membawa efek romantisme manis dari masa lalu. Hal itu terlihat ketika Griezmann diejak oleh pendukung Atletico. Ejekan itu dilatari oleh keputusan Griezmann dua tahun lalu yang mengiakan pinangan Barca. 

Ejekan itu menjadi kuat ketika Griezmann belum menampilkan performa terbaiknya. Sejauh ini, Griezmann gagal mencatatkan gol atau pun assist untuk Atletico. 

Situasi ini bisa membuat Griezmann kian terpuruk. Bukan saja soal kesempatan bermain, tetapi juga reputasinya di mata fans ikut terpengaruh. 

Pelatih Atletico, Diego Simeone sudah mewanti-wanti Griezmann untuk memberikan penampilan terbaik bagi tim. Dengan performa terbaik, Griezmann bisa membungkam ejekan fans Atletico. 

Namun, hal itu belum terjawab sejauh ini. Griezmann masih gagal mengeluarkan penampilan terbaik. 

Pada titik ini, keputusan Barca untuk meminjamkan Griezmann dipandang sebagai keputusan yang tepat. Kendati motif kuat dari keputusan itu masih berhubungan dengan kondisi keuangan klub. 

Toh, sebelum dipinjamkan ke Atletico, Griezmann sudah bermain dua laga bersama Barca di kompetesi La Liga Spanyol.  Dan pemain timnas Prancis itu termasuk pemain yang kurang berkontribusi untuk Barca.  

Nasib Griezmann di Atletico bisa berada di ujung tanduk. Bangku cadangan bisa menjadi tempat tetap kalau tak segera memperbaiki performanya. 

Keputusan untuk mempermanenkannya di akhir musim bisa saja tidak dibuat oleh Atletico. Opsi terakhir adalah dipulangkan ke Barca dan tempatnya makin tertutup di skuad Blaugrana.

Barangkali Griezmann belum siap untuk dipinjamkan ke Atletico. Alih-alih menjadi sosok yang mengisi lubang yang ditinggalkan Messi, malah dia dipinjamkan.  Menjadi menyakitkan ketika peminjamnya baru terlahir di hari akhir masa transfer. 

Hampir sama dengan situasi Griezmann. Harry Kane juga terlihat melempem bersama Tottenham Hotspur. Pemain timnas Inggris ini belum mencatatkan satu gol ke gawang lawan di ajang Liga Inggris. 

Padahal, Kane tercatat sebagai top skorer liga Inggris pada musim lalu. Boleh jadi, situasi yang dialami oleh Kane masih berkaitan dengan keputusannya untuk bertahan dengan Tottenham. Keputusan yang terpaksa dibuat karena tak ada pilihan lain.  

Bukan rahasia lagi jika Kane berniat untuk hengkang dari Tottenham pada musim ini. Niatnya itu bahkan diungkapkan secara publik. 

Manchester City menjadi tim terdepan yang meninginkan striker timnas Inggris ini. Namun, negosiasi antara kedua klub mandek. Manajemen klub Tottenham tak mau melepas Kane ke klub lainnya. 

Dengan situasi itu, Kane terlihat "berat hati" untuk memutuskan bertahan di klub yang telah membesarkan namanya. Bagaimana pun, ketika niat untuk pindah begitu kuat dan merasuki pikiran  seorang pemain, konsentransi bisa terganggu. 

Boleh jadi, situasi yang dialami Kane yang belum mencatatkan satu pun gol di Liga Inggris pada musim ini berkaitan dengan "keputusan terpaksa" untuk bertahan di Tottenham. Kendati raganya berada di Tottenham, namun pikirannya bisa saja sudah berada di tempat lain. 

Keterpurukan Tottenham di tiga laga yang terakhir, di mana mereka menuai kekalahan, bisa disebabkan oleh minimnya kontribusi Kane. Kane terbilang sebagai pemain yang mempunyai dedikasi kuat untuk Tottenham pada beberapa musim terakhir. 

Akan tetapi, hal itu tak nampak pada musim ini. Kane seolah menghadapi nasib sial. Belum ada gol yang terlahir dari pemain yang mencetak 23 gol pada musim lalu. 

Griezmann dan Kane sepertinya menjadi korban dari keputusan terpaksa. Mereka terkungkung oleh keputusan itu hingga gagal mengeluarkan kemampuan terbaik untuk klub yang mereka bela. Namun, ketika pikiran mereka sudah terkondisi dengan baik, bisa jadi mereka bisa menunjukkan penampilan terbaik mereka. 

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun