Kehadiran suporter memberikan warna tersendiri dalam pertandingan sepak bola. Bahkan para pemain sendiri mengakui efek yang dihadirkan ketika para suporter berada di lapangan.
Barangkali ini juga menjadi alasan Pep dalam mengomentari kehadiran suporter di Etihad. Pep membutuhkan suporter guna mendukung anak-anak asuhnya saat bertemu dengan Southampton.
Apalagi menurut mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munchen ini, Man City memiliki keterbatasan waktu dalam persiapan menghadapi laga pada Liga Inggris. Hanya 3 hari selepas laga di Liga Champions.
Belum lagi persoalan kelelahan pemain. Maka dari itu, dukungan para suporter sangat dibutuhkan untuk meningkatkan energi para pemain yang tergerus selama laga di Liga Champions.
Akan tetapi, pernyataan Pep ini mendapat kritikan dari suporter. Melansir Goal.com (17/9), komentar Pep mendapat sorotan dan kritik dari sebagian suporter. Barangkali mereka merasa tak dihargai karena mereka sebenarnya sudah berada di lapangan mendukung Man City saat bertemu dengan RB Leipzig.
Sebenarnya dalam laga kontra RB Leipzig, stadion Etihad dipenuhi oleh 38,062 penonton dari 53,500 kapasitas stadion.
Sisi komisi suporter resmi Man City menyatakan bahwa stadion tak bisa diisi penuh karena berhubungan dengan pandemi dan dampak keuangan karena pandemi. Jadi, peluang untuk mengisi penuh stadion masih cukup sulit.
Walau dikritik oleh suporter Man City, Pep menolak untuk menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya. Menurutnya, pernyataannya diterjemahkan secara salah.
Lebih jauh, Pep menilai bahwa apa yang disampaikannya juga pernah disampaikan sewaktu dia melatih di Barca dan Bayern. Dia meminta para suporter untuk datang ke stadion dan menyaksikan timnya bermain.
Baginya laga Man City kontra Southampton termasuk laga yang sulit. Makanya, dukungan dari suporter sangat diperlukan agar para pemain tetap menjaga level permain terbaik mereka, sebagaimana yang mereka tunjukkan saat berhadapan dengan RB Leipzig.
Gaya Pep bukan saja diutarakan kepada para pemain. Secara terbuka juga dia menyampaikan apa yang dipikirkan kepada publik. Kalau tak terbiasa, gayannya itu bisa diterjemahkan secara salah.