Roberto tampil dibawah standar. Tak ayal, pemain asal Spanyol mendapat ejekan ketika diganti di babak kedua. Keduanya tidak bisa menjadi gelandang dan sekaligus bek. Kecepatan pemain lawan perlu dipertimbangkan dengan baik.
Kekalahan Barca tak lepas dari kegagalan taktik Koeman. Gagal menjadikan formasi 3-5-2 untuk mengatasi permainan Bayern Munchen. Lebih jauh, akhir pekan lalu Barca tak melakonkan laga di La Liga Spanyol karena laga kontra Sevilla dibatalkan.
Sementara itu, Bayern bermain dengan RB Leipzig. Dari sisi kondisi fisik, Bayern sebenarnya lebih lelah daripada Barca. Namun, faktor itu tak dimanfaatkan dan malah nasib Barca jatuh oleh taktik gagal a la Koeman.
Berbeda dengan situasi Barca, Lionel Messi tampak frustrasi tampil kontra Club Brugge, klub asal Austria. Laga itu menjadi laga perdana Messi tampil sejak menit perdana.
Berbeda dengan rivalnya, Cristiano Ronaldo yang langsung memberi dampak di laga perdana, Messi terlihat masih kalem. Memang, gocekan dan pergerakannya masih terlihat seperti yang ditampilkannya di Barca.
Akan tetapi, banyak pihak mengharapkan kontribusi Messi di depan gawang. Dalam hal, soal urusan mencetak gol.
Messi bukan saja pemain yang dikenal sebagai pendribel yang gesit, tetapi juga lihai dalam mengumpan dan mencetak gol ke gawang lawan. Banyak pihak, pekerjaannya akan semakin muda bersama PSG karena para pemain bintang yang dimiliki oleh PSG.
Rupanya, situasi di PSG masih agak sulit bagi Messi. Messi mengawali debut tanpa kejutan seperti yang diharapkan.
Messi terlihat kalem sepanjang laga. Bahkan pemain yang berjuluk La Pulga itu mendapat kartu kuning pada babak kedua karena menginjak pemain Club Brugge.
Tak hanya itu, Messi juga gagal menginspirasi rekan-rekannya untuk mengancam gawang lawan. Terhitung Brugge lebih banyak melakukan tembakan ke gawan PSG daripada sebaliknya. Ini artinya trio MNM belum "klik" dalam satu tim.
Sama halnya, Messi terlihat masih butuh waktu untuk beradaptasi dan menemukan ritme yang tepat bermain di PSG. Kualitas Messi tak bisa diragukan. Barangkali hanya butuh waktu beradaptasi dengan iklim, relasi dengan rekan setim, dan formasi yang diterapkan oleh pelatih, Mauricio Pachettino.