Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Taktik Gagal Koeman, Sinar Messi Redup, dan Griezmann yang Diejek

16 September 2021   19:57 Diperbarui: 17 September 2021   11:33 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronald Koeman, pelatih Barcelona. Foto: Tangkapan layar via Kompas.com

Laga perdana Liga Champions menyisahkan pelbagai kisah. Saya mau menyoroti performa Ronald Koeman yang berlaku sebagai pelatih Barcelona dan 2 mantan punggawa Barca yang hengkang di musim transfer lalu, Lionel Messi dan Antonie Griezmann. 

Barangkali Barcelona menjadi salah satu klub besar yang mengalami kekalahan besar di partai perdana di fase grup kompetesi Liga Champions. Tak tanggung-tanggung, Barca dihantam Bayern Muenchen 3 gol tanpa balas.

Alih-alih ingin membalas kekalahan Barca di Lisbon dua musim lalu, malahan Bayern seolah menabur garam untuk membuka luka masa lalu. Koeman gagal untuk menutup luka Barca yang waktu itu dikalahkan dengan skor 8-2.

Kekalahan Barca cukup menyakitkan. Koeman gagal memainkan kartu AS dengan formas 3-5-2 kontra Munchen. Formasi ini bahkan menyebabkan Barca tak mencatatkan satu pun tembakan tepat sasar ke gawang Bayern.

Duet duo Belanda yang kebetulan baru datang musim ini ke Barca, Memphis Depay dan Luuk de Jong gagal tampil meyakinkan di depan gawang Bayern. Keduanya kerap gagal duel dengan bek-bek Bayern.

Padahal, Depay sendiri tampil gemilang di beberapa pertandingan ketika Barca dan timnas Belanda bermain formasi 3 penyerang. Bukannya belajar dari formasi ini, Koeman malah memilih formasi dua penyerang dan lebih memlih Luuk de Jong yang baru bergabung ke Barca.

Luuk de Jong mungkin sudah dikenal Koeman saat masih melatih di timnas Belanda. Namun, iklim Barca dan Belanda berbeda jauh.

Seharusnya, Koeman tetap memainkan pemain yang sudah berlatih lama dengan Barca. Coutinho yang sudah mendapat lampu hijau bisa bermain dibiarkan duduk di bangku candangan. Begitu pula, Yusuf Demir, pemain muda asal Austria yang tampil cukup baik selama turnamen pramusim.

Demir bisa dibangkucadangkan. Sebaliknya, Coutinho bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan 3 penyerang daripada 2 penyerang.

Belum lagi, formasi 5 gelandang yang mengharapkan duo Alba di sisi kiri dan di sisi kanan Sergi Roberto. Alba dikabarkan menderita sakit semalam sebelum laga. Namun, Koeman tetap memainkannya.

Roberto tampil dibawah standar. Tak ayal, pemain asal Spanyol mendapat ejekan ketika diganti di babak kedua. Keduanya tidak bisa menjadi gelandang dan sekaligus bek. Kecepatan pemain lawan perlu dipertimbangkan dengan baik.

Kekalahan Barca tak lepas dari kegagalan taktik Koeman. Gagal menjadikan formasi 3-5-2 untuk mengatasi permainan Bayern Munchen. Lebih jauh, akhir pekan lalu Barca tak melakonkan laga di La Liga Spanyol karena laga kontra Sevilla dibatalkan.

Sementara itu, Bayern bermain dengan RB Leipzig. Dari sisi kondisi fisik, Bayern sebenarnya lebih lelah daripada Barca. Namun, faktor itu tak dimanfaatkan dan malah nasib Barca jatuh oleh taktik gagal a la Koeman.

Berbeda dengan situasi Barca, Lionel Messi tampak frustrasi tampil kontra Club Brugge, klub asal Austria. Laga itu menjadi laga perdana Messi tampil sejak menit perdana.

Berbeda dengan rivalnya, Cristiano Ronaldo yang langsung memberi dampak di laga perdana, Messi terlihat masih kalem. Memang, gocekan dan pergerakannya masih terlihat seperti yang ditampilkannya di Barca.

Akan tetapi, banyak pihak mengharapkan kontribusi Messi di depan gawang. Dalam hal, soal urusan mencetak gol.

Messi bukan saja pemain yang dikenal sebagai pendribel yang gesit, tetapi juga lihai dalam mengumpan dan mencetak gol ke gawang lawan. Banyak pihak, pekerjaannya akan semakin muda bersama PSG karena para pemain bintang yang dimiliki oleh PSG.

Rupanya, situasi di PSG masih agak sulit bagi Messi. Messi mengawali debut tanpa kejutan seperti yang diharapkan.

Messi terlihat kalem sepanjang laga. Bahkan pemain yang berjuluk La Pulga itu mendapat kartu kuning pada babak kedua karena menginjak pemain Club Brugge.

Tak hanya itu, Messi juga gagal menginspirasi rekan-rekannya untuk mengancam gawang lawan. Terhitung Brugge lebih banyak melakukan tembakan ke gawan PSG daripada sebaliknya. Ini artinya trio MNM belum "klik" dalam satu tim.

Sama halnya, Messi terlihat masih butuh waktu untuk beradaptasi dan menemukan ritme yang tepat bermain di PSG. Kualitas Messi tak bisa diragukan. Barangkali hanya butuh waktu beradaptasi dengan iklim, relasi dengan rekan setim, dan formasi yang diterapkan oleh pelatih, Mauricio Pachettino.

Persis sama dengan Messi, Antoine Griezmann juga menghadapi situasi baru di Atletico Madrid. Diputuskan untuk dipinjamkan ke Atletico Madrid, Griezmann menghadapi situasi baru dengan klub lama.

Dua musim Griezmann pergi dari Atletico Madrid. Selain masalah keuangan yang menimpa Barca, juga Griezmann terlihat agal memenuhi ekspetasi klub Barca, sehingga pemain timnas Prancis ini dipinjamkan.

Cukup mengejutkan ketika Barca nekat meminjamkannya ke Atletico. Salah satu saingan terkuat dan juara bertahan La Liga Spanyol.

Namun, sejauh ini masa peminjaman itu terlihat asam bagi Griezmann. Griezmann juga harus kembali beradaptasi walau hanya meninggalkan Atletico selama dua musim.

Sejauh 2 laga yang dilakonkan, Griezmann gagal menunjukkan penampilan terbaik bersama Atletico. Puncaknya, ketika fans klub juga mengejek Griezmann di Wanda Metropolitano, stadion Atletico.

Griezmann seolah tak diterima dengan tangan terbuka di rumah Atletico. Keluar saat digantikan pada babak ke-2 saat Atletico bertemu Porto (0-0) di Liga Champions, Griezmann dibully oleh fans Atletico.

Menanggapi itu, pelatih Atletico hanya berharap agar Griezmann mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Hanya lewat performa positif, Griezmann bisa membungkam suara-suara kritis dari tribun penonton (The Independent.com 16/9/21).

Kalau tidak, hal yang sama akan terus terjadi. Muaranya, kontrak permanen melayang dan memulangkannya ke Barca jadi opsi Atletico.

Griezmann harus menghadapi situasi baru yang cukup menantang. Situasi baru ini akan berbuah manis apabila Griezmann mengeluarkan kemampuan terbaik, sebagaimana yang dilakukannya saat meninggalkan Atletico dan hengkang ke Barca dua musim lalu.

Salam Bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun