Barca malah melego Emerson ke Tottenham Hotspur. Dengan ini, Emerson rupanya tidak menjadi bagian dari Barca.
Berbeda dengan situasi Emerson, Pjanic mengungkapkan kekecewaannya dengan pelatih Barca, Ronald Koeman. Pjanic menilai bahwa Koeman tak pernah menghargainya dan tak pernah berbicara langsung dengannya.
Sementara itu, ayah Messi, Jorge Messi mengungkapkan perasaan Lionel Messi menyangkut kepergiannya dari Barca. Melansir berita dari Marca.com (30/8), Jorge Messi menyatakan bahwa mereka tidak merasa sakit hati dengan klub Barca, tetapi sakit hati kepada beberapa orang di dalam Barca.
Pernyataan Jorge Messi ini bisa berhubungan dengan kebijakan klub di bawah asuhan Joan Laporta. Bagaimana pun, Laporta tidak berhasil memenuhi janjinya untuk mengamankan tanda tangan Messi di Barca.
Kekecewaan para pemain ini memang sulit untuk dihindari. Apalagi mereka memiliki kecintaan kepada klub. Kendati demikian, Barca berupaya untuk keluar dari situasi rumit karena persoalan keuangan.
Salah satu cara adalah mengambil segala resiko, termasuk membuka pintu keluar kepada para pemain yang tidak sepakat dengan kebijakan klub.
Ilaix Morriba adalah salah satu contoh bagaimana Barca melepasnya pergi ke RB Leipzig karena perbedaan kepentingan.
Kubu Morriba menuntut kenaikan gaji. Namun, klub menolak tuntutan itu. Karena ketidaksetujuan di antara kedua belah pihak, jalan akhir adalah membiarkan talenta muda itu pergi ke RB Leipzig.
Pilihan seperti ini sulit dihindari apabila klub sudah berada di situasi timpang karena persoalan keuangan. Untuk jangka pendek, Barca harus berhadapan dengan dampak karena keputusan yang telah dibuat oleh klub. Misalnya, soal kedalaman skuad Barca.
Namun dampak jangka panjangnya, klub bisa kembali mengatur keuangan klub. Jadinya, Barca bisa terhindar dari krisis berkepanjangan. Â Â
Barca sementara berupaya memperbaiki situasi keuangan klub. Salah satu caranya adalah membiarkan para pemain pergi, walau terkesan dipaksakan.