Transfer yang melibatkan klub La Liga Spanyol, Barcelona pada musim ini cukup mengejutkan. Keterkejutan yang paling utama adalah kepergian mega bintang Lionel Messi.
Gara-gara masalah finansial, Messi tak bisa menandatangani kontrak baru dengan Barca. Tidak ada solusi. Jadinya, Messi harus menerima pinangan Paris Saint-Germain (PSG).
Selain Messi, beberapa pemain lain dibiarkan pergi, baik itu dipinjamkan maupun dijual. Yang paling terakhir adalah kasus Griezmann yang dipinjamkan ke Atletico Madrid, Emerson yang dijual ke Tottenham Hotspur dan M. Pjanic dipinjamkan ke Besiktas, klub Turki.
Sangat mengejutkan langkah yang diambil oleh Barca di musim transfer. Langkah ini tentu saja berkaitan dengan situasi finansial yang masih meliputi Barca.
Persoalan utang yang melilit Barca memaksa beberapa pemain harus rela memangkas gaji mereka. Juga solusi lain adalah menjual beberapa pemain seperti Emerson dan meminjamkan mereka yang bergaji tinggi namun minim kontribusi ke klub lain.
Barca membuat pilihan sulit karena situasi memaksa. Efek sampingnya adalah kedalaman skuad Barca. Kehilangan para pemain ini membuat Barca harus putar otak untuk menutup lubang yang ditinggalkan.
Pilihan terakhir adalah mengambil dan memanfaatkan para pemain dari akademi klub. Memang efektivitas untuk kebutuhan Barca perlu diragukan, namun untuk masa depan klub dan akademi, pilihan itu bisa membantu.
Barangkali peran pemain akademi kurang menonjol. Namun, peran mereka itu makin terasah seturut pemberian kesempatan klub.
Tidak terlepas dari keputusan Barca kepada para pemain, beberapa pemain pergi dengan berat hati. Tak begitu rela pergi dari klub Catalonia ini. Hal ini nampak curahan hati sebagai bentuk kekecewaan mereka.
Emerson menilai bahwa pihak klub tak begitu konsisten. Ketika dia datang dari masa peminjaman di Real Betis, Emerson berpikir menjadi bagian dari klub. Namun, hal itu tidak terjadi.
Barca malah melego Emerson ke Tottenham Hotspur. Dengan ini, Emerson rupanya tidak menjadi bagian dari Barca.
Berbeda dengan situasi Emerson, Pjanic mengungkapkan kekecewaannya dengan pelatih Barca, Ronald Koeman. Pjanic menilai bahwa Koeman tak pernah menghargainya dan tak pernah berbicara langsung dengannya.
Sementara itu, ayah Messi, Jorge Messi mengungkapkan perasaan Lionel Messi menyangkut kepergiannya dari Barca. Melansir berita dari Marca.com (30/8), Jorge Messi menyatakan bahwa mereka tidak merasa sakit hati dengan klub Barca, tetapi sakit hati kepada beberapa orang di dalam Barca.
Pernyataan Jorge Messi ini bisa berhubungan dengan kebijakan klub di bawah asuhan Joan Laporta. Bagaimana pun, Laporta tidak berhasil memenuhi janjinya untuk mengamankan tanda tangan Messi di Barca.
Kekecewaan para pemain ini memang sulit untuk dihindari. Apalagi mereka memiliki kecintaan kepada klub. Kendati demikian, Barca berupaya untuk keluar dari situasi rumit karena persoalan keuangan.
Salah satu cara adalah mengambil segala resiko, termasuk membuka pintu keluar kepada para pemain yang tidak sepakat dengan kebijakan klub.
Ilaix Morriba adalah salah satu contoh bagaimana Barca melepasnya pergi ke RB Leipzig karena perbedaan kepentingan.
Kubu Morriba menuntut kenaikan gaji. Namun, klub menolak tuntutan itu. Karena ketidaksetujuan di antara kedua belah pihak, jalan akhir adalah membiarkan talenta muda itu pergi ke RB Leipzig.
Pilihan seperti ini sulit dihindari apabila klub sudah berada di situasi timpang karena persoalan keuangan. Untuk jangka pendek, Barca harus berhadapan dengan dampak karena keputusan yang telah dibuat oleh klub. Misalnya, soal kedalaman skuad Barca.
Namun dampak jangka panjangnya, klub bisa kembali mengatur keuangan klub. Jadinya, Barca bisa terhindar dari krisis berkepanjangan. Â Â
Barca sementara berupaya memperbaiki situasi keuangan klub. Salah satu caranya adalah membiarkan para pemain pergi, walau terkesan dipaksakan.
Curhat sakit hati para pemain yang pergi sulit dihindari. Namun, apa boleh buat, Barca dalam kondisi sulit yang memaksa klub untuk mengambil opsi sulit, walau dengan mengorbankan para pemain penting. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H