Kehadiran para pemain ini menjadikan MU sebagai tim patut diperhitungkan di Liga Inggris. Bahkan tidak ada alasan bagi Ole Gunnar Solksjaer untuk tidak mencapai kesuksesan bersama tim yang dimilikinya saat ini.
Salah satu persoalan yang dihadapi oleh Manchester United (MU) pada musim lalu adalah lini belakang. Termasuk performa penjaga gawang, David de Gea. Â
De Gea menjadi sasaran tembak suporter dari luar lapangan. Kiper timnas Spanyol ini pun seolah tak diinginkan menjadi palang pintu di bawah mistar gawang MU, terlebih saat MU kalah di final Piala Eropa kontra Villareal.
Efeknya di timnas Spanyol. Luis Enrique juga enggan memanggil De Gea untuk menjadi kiper nomor 1 timnas Spanyol. Secara tidak langsung, tempat nomor 1 di timnas Spanyol sudah raib dari tangan De Gea.
Makanya, tak sedikit pihak yang melirik kiper muda, Dean Henderson untuk berada di bawah mistar gawang MU. Nasib De Gea pun tak luput dari isi transfer.
Kisah De Gea agak berbeda pada awal musim ini. Ole Gunnar Solksjaer tidak tunduk pada keadaan. De Gea tetap didapuk sebagai penjaga gawang MU.
Alhasil, De Gea tampil gemilang saat berhadapan di mistar gawang. Baru 2 gol masuk ke gawang MU.
Kiprah De Gea akan mendapat dukungan kuat dengan kehadiran Verane. Verane dan Maguire bisa menjadi tandem yang mendukung kinerjanya di bawah mistar gawang. Â
Kendati Greenwood menjadi pahlawan berkat gol tunggalnya di laga kontra Wolves, namun penyelamatan-penyelamatan gemilang De Gea dalam laga ini patut diacungi jempol. Penampilan De Gea ini seolah memberikan siyalement jika pemain timnas Spanyol itu belum habis.
Penampilan De Gea kontra Wolves bisa mengubah pandangan fans MU. De Gea terlihat bangkit dari keterpurukan. Penampilannya itu seolah melengkapi upaya MU dalam mendatangkan nama-nama besar di bursa transfer pada musim ini.
Ya, peran seorang kiper tak boleh dipandang sebelah mata. Kiper kerap menjadi kunci yang melengkapi skuad secara umumnya.