Kabar menguat jika Lionel Messi memutuskan untuk bergabung dengan klub kaya, Paris Saint Germain (PSG). Sejauh ini, beberapa faktor yang bisa ditimbang dari keputusan Messi ini.
Faktor paling utama adalah kesiapan PSG dalam hal keuangan. Kemampuan keuangan PSG bisa menopang gaji dari pemain yang sudah meraih 6 kali Ballon D'or ini.
Rencananya Messi dikontrak selama dua musim. Bisa saja diperpanjang bergantung pada pemain dan performanya di PSG. Â Â
Faktor lain adalah kedekatan Messi dengan sahabatnya, Neymar. Kedekatan ini sudah berlangsung saat Neymar bermain di Barca. Akan tetapi, persahabatan mereka di lapangan hijau putus ketika Neymar menerima pinangan PSG.
Kendati terpisah klub, keduanya kerap berkomunikasi. Bahkan rumor pernah beredar jika Messi pernah mendesak pihak klub di bawah kepresidenan Josep Bartomeu untuk merekrut Neymar Neymar ke Camp Nou. Akan tetapi, pihak klub tidak memfasilitasi keinginan dari pemain yang berjuluk La Pulga ini.
Kali ini, rumor terbalik yang beredar. Ketika nasib Messi mencapai kata akhir di Barca, Neymar kabarnya meminta petinggi klub untuk mendatangkan sahabatnya itu ke PSG.
Rumor ini menyata ketika PSG berhasil mendapatkan tanda tangan dari kapten timnas Argentina ini. Secara gratis! Hanya saja PSG mesti siap membayar pendapatan dari pemain berkaki kidal ini selama masa kontraknya.
Soal uang mungkin bukan masalah untuk PSG. Yang terpenting pemain mau bergabung dan bermain di PSG.
Bergabungnya Messi ke PSG bisa menguatkan reputasi klub asal Prancis itu. Nama PSG pasti naik.
Faktor Messi, Neymar, Ramos, Mbappe, Donnarumma ikut mendongkrak nama PSG di pasaran. Bukan tidak mungkin, PSG malah mendapatkan keuntungan secara finansial dan popularitas dari keberadaan para pemain bintang yang direkrut pada awal musim 2021/22 ini.
Selain itu, PSG juga menjadi tim yang patut disegani. Di level domestik, kekuatan PSG bisa jadi akan sulit ditandingi. Â
Di level Eropa, PSG akan menjadi tim yang patut diwaspadai. Bahkan mimpi PSG untuk meraih trofi Liga Champions bisa makin terbuka apabila menimbang keberadaan skuad yang dimiliki, termasuk keberhasilan tim mendatangkan Messi.
Beberapa nama yang masuk PSG sudah pernah merasakan trofi Liga Champions di klub sebelumnya. Pengalaman ini bisa menjadi dorongan moral bagi para pemain itu untuk mempersembahkan trofi yang sama ke PSG.
Di Liga Champions, Messi bisa berpeluang bertemu dengan mantan timnya, Barcelona. Semoaga saja ini terjadi. Pastinya, pertemuan ini akan penuh warna untuk kedua kubu.
Bagaimana pun, hati Messi tak bisa dilepaspisahkan dari Barca. Sebagaimana yang disampaikan Messi di konfrensi pers, Barca sudah menjadi rumahnya. Tak gampang meninggalkan tim yang sudah membentuknya selama 21 tahun.
Namun, dari sisi profesionalitas sebagai atlet dan pemain sepak bola, faktor perasaan bisa ditepikan. Dalam karirnya sebagai pesepakbola, PSG menjadi nomor satu bagi Messi.
Bahkan mengalahkan tim masa kecilnya itu bukanlah hal yang perlu ditakuti, tetapi sebuah ambisi demi mencapai gelar bersama PSG.
Pertemuan antara PSG kontra Barca akan menjadi laga yang bisa dinantikan oleh banyak orang. Memang awalnya sulit membayangkan Messi mengenakan kostum klub lain dan bermain kontra Barca. Namun, kenyataan ini harus dihadapi sekaligus dinikmati oleh pecinta sepak bola.
Barca telah melepaspergikan Messi. Tangisan perpisahannya bisa bermakna ganda. Messi merasa sedih dengan kepergiannya, sekaligus tangisan sakit hati karena Barca tidak bisa berbuat banyak untuk mempertahankannya di Camp Nou.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H