Lupakan dulu drama dari tujuan Lionel Messi setelah pergi dari Barcelona. Transfer Romelu Lukaku dari Inter Milan ke Chelsea menjadi berita panas yang perlu dicermati dari kompetisi Liga Inggris.
Lukaku pernah menjadi target Manchester City. Akan tetapi, Inter Milan bersikukuh untuk tidak menjual mantan pemain Manchester United dan Everton itu.
Namun kemudian Inter rapuh. Persoalan keuangan tak bisa ditolak. Lukaku pun dibiarkan masuk daftar jual. Bukan Man City menjadi tujuannya, tetapi mantan klubnya sendiri, Chelsea.
Kabarnya, Lukaku sudah sepakat bergabung ke Chelsea. Hemat saya, merekrut Lukaku bisa menjadi salah satu senjata kuat Chelsea menjadi pesaing kuat di Liga Inggris.
Bahkan Lukaku menjadi kepingan teka-teki yang kurang dari sistem yang sementara dibangun oleh Thomas Tuchel di Chelsea.
Timo Warner yang didatangkan dari RB Leipzig pada musim lalu masih belum memenuhi ekspektasi untuk menjebol gawang lawan. Demikian pula Tammy Abraham, pemain didikan akademi klub. Bahkan Abraham masuk daftar jual karena dinilai yang diinginkan oleh Tuchel.
Lukaku bisa menjadi ujung tombak Chelsea di lini depan pada musim depan. Tak sedikit pihak yang menilai bahwa kehadiran Lukaku mengingatkan sosok Didier Drogba beberapa musim silam.
Tak berlebihan untuk menyamakan Drogba dan Lukaku. Dari sisi ketahanan fisik, kedua pemain mempunyai kesamaan. Keduanya tidak gampang tunduk pada kekuatan fisik bek-bek lawan.
Juga, etos kerja keras, upaya mencari peluang hingga naluri mencetak gol juga tak jauh berbeda. Lukaku terbilang sebagai striker produktif di Inter Milan dengan menyarangkan 23 gol pada musim lalu.
Persoalan ketumpulan lini depan Chelsea akan bisa ditebus dengan kemampuan pemain timnas Belgia. Beban mencetak gol tidak semata-mata berada di bahu para gelandang.