Oleh sebab itu, catatan positif di bawah asuhan Mancini pun bisa membuat tim-tim lain harus tetap mewaspadai Italia.
Jorginho dan Marco Veratti akan menjadi andalan Mancini di lini tengah. Dua pemain ini mempunyai pengaruh penting di klub yang mereka bela.
Sementara itu, Giorgi Chiellini dan Leonardo Bonucci yang berstatuskan pemain senior di timnas akan menjaga area pertahanan Italia. Faktor usia bisa menjadi keraguan saat berhadapan dengan para pemain depan yang cepat, energik, dan berusia muda.
Sementara di lini depan Mancini masih mengharapkan Insigne, Ciro Immobile atau Andrea Belotti. Kemungkinan besar Immobile menjadi pilihan sebagai striker utama. Tantangan bagi Immobile karena jarang bermain di tingkat Eropa bersama Lazio. Jadi tidak familiar saat berhadapan dengan tim-tim dari negara-negara lain.Â
Ini akan menjadi tantangan serius bagi Mancini dalam mengeluarkan kemampuan terbaik Immobile dan para pemain lain yang tidak mempunyai jam terbang tinggi bersama klub yang mereka bela.Â
Sisi positifnya, Mancini mempunyai salah satu kiper berkelas. Posisi Donnarumma sulit digoyang.
Donnarumma akan menguji performanya di bawah mistar gawang Italia sebagai kesempatan untuk membuktikkan kualitasnya di hadapan klub-klub Eropa.
Harapannya, situasi ketidakjelasan nasib Donnarumma di AC Milan tidak memengaruhi penampilan di Italia. Sebaliknya, itu menjadi motor yang bisa menarik tim-tim di Eropa untuk mendapatkan tanda tangannya.
Italia berada segrup dengan Wales, Turki dan Swiss. Di atas kertas, Italia bisa keluar sebagai juara grup. Kendati demikian, Italia tetap tidak boleh menganggap enteng lawan.
Laga di kualifikasi seperti menjadi pemanasan apabila berada di grup gampang. Pasalnya, para pemain bisa beradaptasi dengan atmosfir kompetesi. Pengalaman di kualifikasi itu bisa menjadi bekal untuk menghadapi babak hidup mati.