Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rekrut Carlo Ancelotti, Jalan Buntu Real Madrid Gantikan Zidane?

2 Juni 2021   07:30 Diperbarui: 2 Juni 2021   07:41 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Carlo Ancelotti ditunjuk menjadi pelatih baru Real Madrid. Ini adalah kali kedua Ancelotti melatih Madrid. Sumber foto: Getty Images via Goal.com

Penentuan Carlo Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid cukup mengejutkan. Pasalnya, Ancelotti tidak terlalu dibicarakan sebagai calon kuat pengganti Zidane.

Yang beredar di media adalah Poccetino yang sementara melatih PSG, mantan anak emas Real Madrid Raul Gonzales hingga Antonio Conte yang baru saja meninggalkan Inter Milan.

Spekulasi melenceng. Madrid lebih memilih Ancelotti yang berkarir di Everton.

Everton sendiri tampil apik di awal musim 2020/21. Namun, Everton perlahan menemukan ketidakstabilan di paru kedua musim kompetesi.

Ancelotti tak bisa disalahkan sepenuhnya. Skuadnya di Everton memang tidak cukup untuk berkompetesi dengan tim sekelas Manchester City, Liverpool, dan Chelsea di Liga Inggris.

Barangkali kalau Ancelotti diberikan tim sekuat Man City atau Chelsea, ceritanya bisa berbeda. Hal itu terbukti di beberapa klub besar yang pernah dilatih Ancelotti.

Ancelotti bukanlah muka baru di ruang ganti Madrid. Dia pernah melatih Madrid selama 2 musim (2013-15). Selama 2 musim masa kepelatihannya itu, Ancelotti tampil cukup positif.

Dia berhasil mengantarkan Madrid meraih trofi Liga Champions, Copa del Rey, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub. Sayangnya, Ancelotti gagal membawa Real Madrid meraih trofi La Liga Spanyol.

Ancelotti juga mencatatkan rekor yang cukup memuaskan. Ancelotti pernah mengantarkan Madrid meraih 22 kemenangan secara berturut dari semua kompetesi. Rata-rata kemenangan selama 2 musim di Madrid adalah 74.7 persen.

Raihan yang paling tinggi dalam karir kepelatihannya. Kinerja Ancelotti pada musim 2013-15 itu pun memberikan optimisme kepada fans Real Madrid.

Paling tidak, Madrid sudah pernah merasakan keberhasilan Ancelotti. Harapannya, kesuksesan yang sama itu bisa terjadi kembali.  

Maka dari itu, menggantikan Zidane dengan Ancelotti bisa dilatari oleh faktor sejarah. Ancelotti sudah membuktikan kehebatannya di Madrid.

Akan tetapi, waktu sudah berubah. Peta kompetesi di Liga Spanyol sudah berbeda.

Situasi di Madrid pun begitu. Apabila melihat skuad Madrid saat ini, Ancelotti bisa saja berhadapan dengan masalah yang pernah dihadapi Zidane.

Apalagi kalau klub tidak melakukan langkah perombakan dan memberikan ruang kepada Ancelotti untuk merekrut pemain. Sejauh ini, David Alaba dari Bayern Munchen yang baru masuk ke Madrid. Itu pun direkrut dalam statusnya bebas transfer.

Selebihnya, tidak ada kabar dari Madrid tentang rencana merekrut pemain untuk musim depan. Berbeda dengan rival abadi, Barcelona yang terlihat aktif mencari dan merekrut pemain baru di musim transfer ini.

Persoalan ketersediaan pemain menjadi hal yang digarisbawahi Zidane sebagai salah satu alasan pergi dari Madrid. Zidane merasa klub tidak mendukungnya lagi.

Hal itu menyata lewat kebijakan klub dalam hal perekrutan pemain. Zidane dibebani oleh kondisi skuad yang dibenahi dengan pemain baru.

Ya, musim lalu Madrid absen dalam hal merekrut pemain. Madrid lebih cenderung membiarkan beberapa pemain pergi secara permanen atau dipinjamkan. Itu pun sebagai taktik untuk mengurangi beban biaya gaji mereka di Madrid.

Makanya, persoalan yang dialami oleh Zidane bisa kembali dihadapi oleh Ancelotti. Ujung-ujungnya, pergantian pelatih bukanlah solusi, tetapi pembenahan skuad.

Ancelotti sendiri menerima pinangan Madrid sebagai tawaran yang istimewa. Sebagaimana diberitakan di Marca.com (1/6/21), Ancelotti mengungkapkan bahwa dia sulit menolak pinangan tim sekelas, Madrid.

Bahkan Ancelotti rela meninggalkan tempatnya di Everton demi datang ke Madrid. Bagaimana pun, melatih Madrid memberikan peluang besar bagi Ancelotti meraih gelar juara.

Ancelotti akan berhadapan dengan situasi baru di Madrid. Perbedaan itu bisa menjadi peluang dan kesempatan untuk menulis catatan manis di Madrid, tetapi juga bisa menjadi tantangan yang bisa menggoyangkan kursinya sebagai pelatih.

Gobin Dd -- Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun