Sama seperti Allegri, Sarri yang menggantikan Allegri dan Pirlo pelatih musim ini juga gagal membawa Juve terbang tinggi di Liga Champions. Pada musim ini, Juve disingkirkan dengan sangat menyakitkan di tangan Sporting Lisbon di perdelapan final Liga Champions.
Ditambah lagi kegagalan Pirlo mempertahankan dominasi Juventus di Serie A Italia. Kegagalan ini pun menjadi titik puncak dari keberadaan Pirlo.
Beruntungnya, Juve masih bisa bermain di Liga Champions musim depan setelah berhasil menang di laga terakhir kompetesi Liga Italia musim ini. Kendati demikian, nasib Pirlo tetap berada dalam posisi tidak aman.
Pirlo gagal memenuhi ekspetasi klub. Resiko Pirlo melatih Juve sangat besar. Pirlo yang masih hijau di dunia kepelatihan harus menampuk tim yang sarat dengan para pemain bintang.
Rasa degdegan memang menghantui Juventus hingga akhir musim ini. Titel Serie A sudah di tangan Inter Milan.
Tertinggal tiket Liga Champions untuk musim depan, namun Juve belum berada pada posisi aman. Beruntung, Juve menang di laga terakhir, sementara saingan kuat peraih tiket Liga Champions lainnya, Napoli meneguk kekalahan.
Pirlo gagal mempertahankan trofi Serie Liga Italia dan gagal membawa Juve terbang tinggi di Liga Champions. Coppa Italia tidak cukup mengamankan kursi dari mantan gelandang cekatan AC Milan dan Juventus ini. Makanya, Juve pun berpaling ke muka lama, Allegri sembari menaruh harapan baru, terlebih khusus di Liga Champions. Â
Target Liga Champions menjadi mimpi terbesar Juventus beberapa tahun terakhir. Allegri sempat membawa Juventus ke partai final, tetapi Juventus kandas di tangan Barcelona pada musim 2014-15.
Penentuan kembali Allegri sebagai pelatih Juventus seolah menjadi kesempatan kedua di Eropa. Tanpa menafikan trofi Serie A Liga Italia, Allegri akan mempunyai misi untuk membawa Juventus sukses di Liga Champions.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H