Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Andrea Pirlo Gagal Buktikan Diri dan Kesempatan Kedua Massimiliano Allegri di Juventus

27 Mei 2021   18:21 Diperbarui: 28 Mei 2021   05:23 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Massimiliano Allegri kembali melatih Juventus, dan Andrea Pirlo akan dipecat. Sumber foto: Getty Images via Goal.com

Nasib Andrea Pirlo di akhir musim kompetesi 2020/21 tidak aman. Juventus gagal mempertahankan titel Seri A Italia dan gagal melaju jauh di Liga Champions. Karena ini, Pirlo harus siap angkat kaki dari Juve dan Juve dihubungkan dengan beberapa nama, termasuk Zinadene Zidane. 

Massimiliano Allegri pun menjadi salah satu pelatih yang dihubungkan kuat dengan Real Madrid. Zidane dikabarkan akan angkat kaki dari Real Madrid. Kabarnya, Allegri siap menjadi pengganti dari Zidane.

Akan tetapi, rumor ini malah berjalan berbeda. Alih-alih Zidane yang akan pergi ke Juventus, malah Allegri yang akan ke Juventus menggantikan Andrea Pirlo.

Seperti yang tertulis dalam status Fabrizio Romano (27/5/21), Massimiliano Allegri siap bergabung ke Juventus. Kesepakatan sudah pasti dan kabar pemecatan Andrea Pirlo akan diumumkan beberapa jam kedepan.

Romano juga menulis bahwa keputusan Allegri pulang kembali Juventus tak lepas dari ketidakpastian Real Madrid. Dengan kabar ini, nasib Zidane selepas melatih Real Madrid semakin tidak jelas.

Sangat sulit membayangkan Zidane pergi ke Inter Milan. Alasan paling pertama karena kedekatan Zidane dengan Juventus. Juga, faktor finansial yang menaungi Inter Milan pasti sulit untuk mengontrak Zidane yang harganya juga tidak sedikit.  

Kepulangan Allegri menjadi kabar baru bagi Juventus. Paling tidak, memori masa silam kembali hadir.  

Peluang untuk menjadi penguasa Serie A kembali dibuka. Apalagi Conte yang melatih Inter Milan sudah pergi. Faktor Conte di Inter menjadi nilai plus bagi klub biru hitam untuk berkompetesi di Serie A Italia.

Allegri bukanlah wajah baru untuk Juventus. Dia pernah melatih Juventus selama 5 musim, 2014-19. Selama 5 musim tersebut, Allegri berhasil menyapu bersih titel Serie A Italia.

Akan tetapi, kehebatan Allegri di kompetesi domestik berjalan terbalik dengan perjalanannya di Eropa. Juventus tidak secara total tampil melempem. Hanya saja, dewi fortuna terlihat belum memihak pelatih asal Italia ini di kompetesi Eropa.

Oleh sebab itu, Juventus merasa jika Allegri bukan sosok yang tepat untuk mengantar tim yang berjuluk Zebra Putih itu ke Liga Champions. Karenanya, Juve tak segan memecat Allegri di tahun 2019 silam. Sejak saat itu, Allegri vakum dari dunia kepelatihan meskipun dihubungkan dengan beberapa klub di Eropa.  

Sama seperti Allegri, Sarri yang menggantikan Allegri dan Pirlo pelatih musim ini juga gagal membawa Juve terbang tinggi di Liga Champions. Pada musim ini, Juve disingkirkan dengan sangat menyakitkan di tangan Sporting Lisbon di perdelapan final Liga Champions.

Ditambah lagi kegagalan Pirlo mempertahankan dominasi Juventus di Serie A Italia. Kegagalan ini pun menjadi titik puncak dari keberadaan Pirlo.

Beruntungnya, Juve masih bisa bermain di Liga Champions musim depan setelah berhasil menang di laga terakhir kompetesi Liga Italia musim ini. Kendati demikian, nasib Pirlo tetap berada dalam posisi tidak aman.

Pirlo gagal memenuhi ekspetasi klub. Resiko Pirlo melatih Juve sangat besar. Pirlo yang masih hijau di dunia kepelatihan harus menampuk tim yang sarat dengan para pemain bintang.

Rasa degdegan memang menghantui Juventus hingga akhir musim ini. Titel Serie A sudah di tangan Inter Milan.

Tertinggal tiket Liga Champions untuk musim depan, namun Juve belum berada pada posisi aman. Beruntung, Juve menang di laga terakhir, sementara saingan kuat peraih tiket Liga Champions lainnya, Napoli meneguk kekalahan.

Pirlo gagal mempertahankan trofi Serie Liga Italia dan gagal membawa Juve terbang tinggi di Liga Champions. Coppa Italia tidak cukup mengamankan kursi dari mantan gelandang cekatan AC Milan dan Juventus ini. Makanya, Juve pun berpaling ke muka lama, Allegri sembari menaruh harapan baru, terlebih khusus di Liga Champions.  

Target Liga Champions menjadi mimpi terbesar Juventus beberapa tahun terakhir. Allegri sempat membawa Juventus ke partai final, tetapi Juventus kandas di tangan Barcelona pada musim 2014-15.

Penentuan kembali Allegri sebagai pelatih Juventus seolah menjadi kesempatan kedua di Eropa. Tanpa menafikan trofi Serie A Liga Italia, Allegri akan mempunyai misi untuk membawa Juventus sukses di Liga Champions.

Gobin Dd -- Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun