Saat itu, sarana transportasi dari tempat kami di Flores ke pulau Jawa masih sulit dan komunikasi tidak selancar seperti saat ini. TV menjadi satu-satunya sarana yang bisa mengetahui suasana di kota-kota di Jawa. Makanya, saat mereka yang pulang kuliah dari Jawa, mereka ikut membawa hal-hal baru.
Hal-hal baru itu bukan saja pengetahuan dan ijasah, tetapi pengalaman bagaimana hidup di kota besar, termasuk dalam soal pola pikir. Inilah salah satu keuntungan dari berkuliah di tempat lain, di mana bisa diperkaya dengan hal-hal yang tidak dimiliki di tempat asal.
Kedua, Bisa Mendapat Teman Baru dari Budaya Berbeda.
Saya bisa mendapatkan teman baru dari budaya lain berkat berkuliah di luar daerah asal. Kalau hanya berkuliah di tempat asal, saya hanya bertemu dengan teman-teman sebudaya. Terlebih lagi konteks kami di mana bahasa daerah lebih kental dalam komunikasi sehari-hari.
Tidak salah menggunakan bahasa daerah. Namun, hal itu kadang menjadi batu sandungan. Berbahasa Indonesia menjadi mandek karena lebih nyaman berbahasa daerah.Â
Akan tetapi, saat bertemu dengan teman-teman dari budaya lain, bahasa daerah dipinggirkan dan bahasa Indonesia mendapat tempat pertama. Dengan ini pula, komunikasi berbahasa Indonesia menjadi kebiasaan.
Selain itu, berkenalan dengan teman-teman dari budaya berbeda bisa memberikan pengetahuan tentang budaya-budaya mereka. Ternyata, ada perbedaan yang harus dihargai, dan ada pula persamaan yang ada di antara budaya.
Lewat berkuliah di daerah lain, terutama di tempat kuliah yang mahasiswanya majemuk, seseorang bisa diperkaya dalam hal pertemanan. Pertemanan itu akan menghadirkan pengetahuan yang melekat pada setiap teman yang kita akrabi dan jumpai di tempat kuliah. Â
Ketiga, Melatih diri dalam Mengatur Anggaran KeuanganÂ
Berkuliah ke luar daerah asal memaksa diri untuk menjadi mandiri. Segala sesuatu diatur sendiri. Mulai dari urusan perut hingga urusan sekolah.
Yang paling mencolok adalah manajemen keuangan. Seseorang yang berkuliah di tanah rantau harus pandai mengatur anggaran keuangan yang dikirim oleh orangtua.
Biasanya, orangtua menyiapkan uang sekolah seturut permintaan anak dan kebutuhan uang sekolah. Anak harus mampu mengatur belanja harian karena orangtua juga pasti mempunyai anggaran perbulan yang mesti diterima.
Anggaran keuangan yang ditetapkan oleh orangtua harus dipatuhi. Berjalan di luar anggaran bisa berujung pada situasi rumit di tempat kuliah, terlebih khusus menjelang akhir-akhir bulan. Maka dari itu, sangat dibutuhkan keahlihan dalam hal manajemen keuangan.