Â
Dalam kaca mata iman, berpuasa merupakan momen untuk mendekatkan diri dengan Sang Khalik. Dengan berpuasa, kita mengontrol diri.Â
Kontrol keinginan diri kita, dan berupaya untuk mendekatkan diri dengan Allah sekaligus berupaya setia menjalankan kehendak-Nya. Jadi, berpuasa bukan saja soal tidak makan dan minum.
Ini merupakan latihan rohani. Sekiranya, tidak terbatas pada waktu tertentu. Semisal, berpuasa hanya tunggu masa puasa yang telah diatur oleh agama. Lebih bermakna, kalau aktivitas berpuasa menjadi rutinitas dari praktik hidup beragama.
Selalu dikatakan bahwa tubuh yang bersih selalu berdiam jiwa yang sehat. Maka dari itu, kita perlu memanfaatkan momen berpuasa sebagai kesempatan untuk membangun kesehatan rohani.
Hemat saya, 3 cara membangun kesehatan rohani selama berpuasa.
Pertama, Berefleksi
Kita perlu waktu menyendiri. Sendiri dengan diri kita sendiri dan kesendirian bersama Allah. Itu bisa dilakukan entah itu lewat berdoa, merenungkan ayat-ayat Kitab Suci, maupun berefleksi melihat jalan hidup kita yang telah berlalu.
Singkirkan dulu kesibukan yang tak perlu. Phone dimatikan untuk sementara waktu. Lalu, kita mencari momen di mana hanya ada diri kita dalam kesunyian. Kita merenung. Berefleksi tentang diri kita dan relasi kita.
Berefleksi merupakan kesempatan untuk melihat dan masuk ke dalam diri kita. Tidak gampang masuk ke dalam diri. Apalagi kalau kita mempunyai kenangan-kenangan masa silam yang penuh duka dan kegelapan.
Juga, tidak gampang menyendiri. Tak sedikit orang yang cemas menyendiri. Tak sedikit pula yang tidak betah menyendiri karena sudah terbiasa dengan pelbagai macam aktivitas.
Kendati demikian, kita perlu berupaya menyendiri untuk berefleksi. Lewat berefleksi kita bisa melihat dan menemukan pelbagai hal yang patut kita syukuri dan perbaharui dalam hidup ini.
Lewat berefleksi kita bisa melihat dan memahami diri kita. Hal itu pun bisa menjadi jalan bagi kita membangun diri kita menjadi pribadi yang sungguh beriman.