Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

2 Hal yang Perlu Dihindari agar Tak Melukai Batin Perempuan

20 April 2021   19:32 Diperbarui: 20 April 2021   19:36 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang teman perempuan bercerita tentang lima tahun pertama masa perkawinannya. Lima tahun yang penuh dengan kekerasan, baik itu dalam rupa verbal maupun fisik. Masa-masa kemesrahan sewaktu pacaran seolah luntur sewaktu sudah menikah dan tinggal berdua serumah.

Sampai suatu waktu, mungkin karena sudah kebiasaan, suaminya memukul kepalanya namun itu terjadi di depan ibunya. Tak disangka hal itu menimbulkan reaksi yang cukup keras dari ibunya. Sebagai orangtua sekaligus mama mantu, ada rasa kecewa yang luar biasa. Bahkan hal itu berujung pada ancaman perceraian.

Semenjak saat itu, suaminya tidak lagi bermain tangan. Kekerasan fisik tidak pernah terjadi. Perdebatan mulut masih sangat sulit dihindarkan.  

Pengalaman lima tahun di awal pernikahannya itu sulit terlupakan. Masih ada rasa sesal karena telah menikah dengan laki-laki yang merupakan suaminya. Muncul juga rasa benci karena telah menikah. Bahkan dia mengatakan jika mereka berpisah, dia lebih memilih untuk hidup sendiri daripada menikah lagi.

Penyesalan itu merupakan buah dari luka yang tercipta karena kekerasan yang dialaminya. Apalagi jika efek dari kekerasan tidak diolah, hal itu akan membuat relasi menjadi hambar. Relasi terjadi terjadi karena faktor fungsi semata, terutama sebagai orangtua semata.

Oleh sebab itu, seorang laki-laki mesti menghindari diri dari melakukan kekerasan kepada pasangannya. Efek kekerasan selalu berdiam di dalam batin. Lukanya akan sulit tersembuhkan apalagi tidak ada pengolahan yang teratur dan tepat sasar.

Kaum perempuan mesti dihargai. Penghargaan kepada kaum perempuan juga nampak lewat menjaga kesehatan mental mereka. Paling tidak, kita tidak boleh menciptakan luka batin yang membuat seorang perempuan menyesali keputusannya menjadi seorang ibu atau pun seorang istri.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun