Sejauh ini, Anfield bukan lagi rumah yang nyaman bagi Liverpool untuk menunjukkan kekuatannya dan keganasannya. Anfield terlihat menjadi tempat yang tidak menakutkan bagi tim-tim dari Liga Inggris.
Anfield tidak lagi angker. Ini membahasakan situasi Liverpool yang sementara berada di titik terendah. Mentalitas tim sementara jatuh. Kejatuhan ini bisa menjadi tanda-tanda yang tidak baik bagi perjalanan Liverpool. Sejarah masa lalu bisa kembali berulang. Â Â
30 tahun Liverpool menanti juara Liga Inggris. Penantian itu berakhir pada musim lalu. Penantian itu tidak hanya berakhir, namun mentalitas Liverpool juga kembali pada posisi yang tepat. Liverpool kembali menjadi tim yang disegani di Inggris dan di Eropa.
Akan tetapi, melihat penampilan Liverpool pada musim ini, penantian yang sama bisa saja terjadi lagi. Akankah Liverpool harus menanti lagi menjadi juara Liga Inggris selama 30 tahun yang akan datang?
Terlalu sulit untuk menjawabi pertanyaan ini. Hal itu bisa saja terjadi andaikata Liverpool tidak memperbaiki performa terbaiknya. Namun, situasi akan kembali normal, dalam mana Juergen Klopp bisa berhasil mengembalikan mentalitas anak-anak asuhnya pada jalan yang benar.
Masih ada waktu bagi Liverpool mengembalikan penampilan terbaiknya. Salah satu upaya adalah lewat meraih tempat di empat besar dan mengembalikan keangkeran Anfield. Dengan ini, mimpi buruk menanti trofi selama 30 tahun lenyap dari benak Liverpool.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H