Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Anfield yang Tidak Lagi Angker dan Penantian 30 Tahun yang Kembali Dimulai?

8 Maret 2021   07:49 Diperbarui: 8 Maret 2021   08:07 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liverpool terperosok ke posisi 8 klasemen sementara Liga Inggris. Sudah keluar dari zona liga champions dan Piala Eropa. Kondisi ini memang belum final. Liverpool masih mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri.

Bagaimana pun, situasi ini cukup menyakitkan sekaligus mengusik pikiran suporter Liverpool. 4 kekalahan dari 5 laga terakhir di Liga Inggris. Harapan untuk mempertahankan trofi sudah amblas.

Untuk berpikir meraih trofi Liga Inggris memang mustahil. Kendati kalah dari Manchester United dini hari tadi (8/3), Manchester City tetap menjadi favorit tunggal meraih trofi Liga Inggris pada musim ini. Dengan demikian, Liverpool harus pasrah merelakan trofi Liga Inggris ke Man City.

Untuk meraih tempat di zona liga Champions pada musim ini masih terbuka lebar. Namun, itu menjadi sulit ketika menimbang ketidakstabilan Liverpool di Liga Inggris. Seolah tidak ada perbaikan yang signifikan.

Jurgen Klopp terlihat kehilangan daya magisnya. Hanya tercenung melihat anak-anak asuhnya yang ompong di depan dan keropos di lini belakang.

Liverpool begitu lemah pada beberapa pertandingan terakhir di Liga Inggris. Di dua pertandingan terakhir, Liverpool dilibas dengan masing-masing 1 gol tanpa balas. Kekalahan tipis yang cukup mengiris hati. 5 tahun masa Klopp berada di kursi pelatih, musim ini seolah mengalami titik balik yang cukup parah.

Liverpool seperti kehilangan daya menjadi tim yang ditakuti Liga Inggris. Satu demi satu tim bukan hanya tim kuat di Liga Inggris bisa mengalahkan Liverpool.

Terakhir Fulham pada laga kemarin (7/3/21). Satu gol yang bersarang ke gawang Liverpool sudah membuat Liverpool meranah. Tak berdaya. Posisi Liverpool di klasemen makin terperosok.

Lebih jauh, stadion kebanggaan Liverpool, Anfield pun tidak lagi angker. Anfield menjadi ramah untuk tim-tim lawan.

68 rekor tak terkalahkan pecah di tangan Burnley pada awal bulan Februari. Namun kekalahan itu bukan yang terakhir. Bukannya Liverpool menjaga dan segera mengembalikan keangkeran Anfield, para pemain Liverpool malah terus menodainya.

Kekelahan kontra Fulham menjadi kekalahan ke-6 berturut di Anfield. Catatan yang cukup mengecewakan. Beruntung para suporter belum diijinkan untuk menyaksikan laga di stadion. Kalau tidak, celaan dan olokan harus siap diterima oleh para pemain yang telah meruntuhkan keangkeran Anfield sebagai rumah berharga para Liverpudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun