Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kecemasan Guardiola di Liga Champions

25 Februari 2021   12:16 Diperbarui: 25 Februari 2021   12:20 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manchester City meraih hasil positif di lanjutan kompetesi Liga Champions. 2 gol ke gawang Borussia Monchengladbach sudah memberikan titik aman bagi anak-anak asuh Pep Guardiola untuk melanjut ke babak berikutnya.

Titik aman itu makin terang apabila ditilik dari performa Man City di tahun 2021 ini. Kemenangan Man City kontra Borussia Monchengladbach di Liga Champions menjadi kemenangan ke-19 dari semua kompetesi. Dengan kata lain, Man City terbilang sebagai tim yang sulit dikalahkan.

Guardiola menambah catatan yang sangat luar biasa lewat kemenangan di Liga Champions dini hari tadi. Tentu saja, catatan sejarah ini menjadi berarti apabila itu dibarengi dengan prestasi di akhir musim. Sejauh ini, Man City berjalan di jalur yang tepat. Man City masih meraih hasil bagus dari empat kompetesi.

Bahkan di Carrabao Cup, Man City sudah berada di partai final. Di Premier League Man City menjadi pemuncak klasemen dengan keunggulan 10 poin dari peringkat ke-2 Manchester United. Sementara itu, di Piala FA dan Liga Champions, peluang Man City juga masih terbuka lebar.

Barangkali trofi Liga Champions menjadi impian besar Man City pada musim ini. Impian ini sudah terlalu lama dinantikan. Investasi besar berupa merekrut pelatih hebat hingga pelbagai pemain bertalenta telah dilakukan Man City. Tentu saja, tujuannya bukan saja menjadi penguasa di daratan Inggris, tetapi menjadi penguasa Eropa.

Pep Guardiola yang didatangkan dari Bayern Munchen empat musim lalu merupakan salah satu cara agar Man City bisa menjadi penguasa Eropa. Tiga musim Pep Guardiola di Man City. Hasilnya masih nihil. Man City terlihat ompong di Liga Champions. Bahkan pada musim lalu secara mengejutkan Man City tersingkir dengan cara menyakitkan di babak 8 besar dari Lyon.

Kekalahan ini menyudutkan Pep. Isu pemecatan mengitari mantan pelatih yang sudah pernah meraih dua trofi Liga Champions ini bersama Barcelona.

Namun, pihak klub terlihat sabar. Pep tetap dipercayakan. Tidak sampai di situ. Pep juga dipercayakan untuk merekrut pemain yang bisa memperkuat kekuatan Man City. Alhasil, kepercayaan itu mulai terbukti.

Buktinya dengan penampilan solid dan impresif yang terdiri dari beberapa pemain hebat, mereka bermain kompak dan setiap lini solid untuk menunjukkan kehebatan mereka. 19 laga tak terkalahkan hanyalah salah satu bukti nyata dari upaya Pep pada musim ini.

Barangkali puncak dari proyek besar Man City di tangan Pep terjadi ketika Man City berhasil meraih si kuping besar di akhir musim. Akan tetapi, untuk meraih trofi ini Pep harus bekerja ekstra keras.

Pasalnya, Pep bukan sekadar melawan tim-tim yang mempunyai kekuatan yang seimbang, tetapi tim- tim yang memiliki tradisi kuat di Liga Champions.

Tak heran, Pep juga terlihat cemas. Kurang percaya diri ketika menyaksikan kekuatan yang dimiliki oleh mantan tim yang diasuhnya, Bayern Munchen.

Melansir berita dari Goal.com (25/2/21), Pep Guardiola tidak bisa menyembunyikan rasa kurang percaya dirinya bila melihat penampilan Bayern Munchen. Pernyataan Pep tak lepas dari pelbagai soroton yang menyatakan kalau Man City menjadi favorit kuat di Liga Champions pada musim ini.

Pelbagai sorotan itu tak lepas dari performa ciamik Man City pada musim ini. Kendati demikian, Pep lebih memilih Bayern Munchen yang merupakan juara Liga Champions pada musim lalu pantas difavoritkan daripada timnya. Dengan ini, Pep juga menunjukkan kecemasannya pada kekuatan yang dimiliki Munchen. Jadinya, target untuk meraih trofi Liga Champions musim ini bukanlah perjalanan yang gampang.

Bayern Munchen sendiri tampil ganas saat mengalahkan Lazio dengan skor 4-1. Kemenangan ini seolah membahasakan jika Bayern Munchen merpupakan tim yang difavoritkan dan patut dikalahkan kalau mau meraih trofi Liga Champions pada musim ini.

Hemat saya, Paris Saint-Germain (PSG) menjadi salah satu tim yang juga patut diwaspadai. Kekalahan di final tahun lalu dari tangan Bayern Munchen bisa menjadi luka yang bisa memompa semangat Neymar dan kawan-kawan untuk meraih trofi Liga Champions pada musim ini.

Tentu saja, Pep mempunyai penilaian tersendiri pada performa Bayern Munchen. Penilaian itu bisa terlahir ketika menyaksikan kegemilangan Byern Munchen yang belum surut.

Karena itu, kecemasan Pep juga menjadi awasan bagi timnya sendiri. Dalam mana, catatan sejarah lewat kemenangan beruntun bukanlah prestasi akhir. Kegemilangan catatan sejarah ini akan ditentukan oleh trofi di akhir musim, terlebih khusus meraih trofi Liga Champions.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun