Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kecemasan Guardiola di Liga Champions

25 Februari 2021   12:16 Diperbarui: 25 Februari 2021   12:20 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak heran, Pep juga terlihat cemas. Kurang percaya diri ketika menyaksikan kekuatan yang dimiliki oleh mantan tim yang diasuhnya, Bayern Munchen.

Melansir berita dari Goal.com (25/2/21), Pep Guardiola tidak bisa menyembunyikan rasa kurang percaya dirinya bila melihat penampilan Bayern Munchen. Pernyataan Pep tak lepas dari pelbagai soroton yang menyatakan kalau Man City menjadi favorit kuat di Liga Champions pada musim ini.

Pelbagai sorotan itu tak lepas dari performa ciamik Man City pada musim ini. Kendati demikian, Pep lebih memilih Bayern Munchen yang merupakan juara Liga Champions pada musim lalu pantas difavoritkan daripada timnya. Dengan ini, Pep juga menunjukkan kecemasannya pada kekuatan yang dimiliki Munchen. Jadinya, target untuk meraih trofi Liga Champions musim ini bukanlah perjalanan yang gampang.

Bayern Munchen sendiri tampil ganas saat mengalahkan Lazio dengan skor 4-1. Kemenangan ini seolah membahasakan jika Bayern Munchen merpupakan tim yang difavoritkan dan patut dikalahkan kalau mau meraih trofi Liga Champions pada musim ini.

Hemat saya, Paris Saint-Germain (PSG) menjadi salah satu tim yang juga patut diwaspadai. Kekalahan di final tahun lalu dari tangan Bayern Munchen bisa menjadi luka yang bisa memompa semangat Neymar dan kawan-kawan untuk meraih trofi Liga Champions pada musim ini.

Tentu saja, Pep mempunyai penilaian tersendiri pada performa Bayern Munchen. Penilaian itu bisa terlahir ketika menyaksikan kegemilangan Byern Munchen yang belum surut.

Karena itu, kecemasan Pep juga menjadi awasan bagi timnya sendiri. Dalam mana, catatan sejarah lewat kemenangan beruntun bukanlah prestasi akhir. Kegemilangan catatan sejarah ini akan ditentukan oleh trofi di akhir musim, terlebih khusus meraih trofi Liga Champions.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun