Koulibaly termasuk salah satu bek yang diincar banyak klub Eropa. Klopp juga tertarik untuk membawanya ke Anfield. Tidak berlebihan kalau Klopp mengingatkan Koulibaly. Dia dipandang sebagai pemain yang hampir sepadan dengan kualitas van Dijk untuk berada di barisan belakang Liverpool.Â
Namun keinginan Klopp itu berbenturan dengan harga yang melekat pada sang pemain. 110 juta euro. Membeli seorang pemain dengan harga seperti itu di tengah masa pandemi bukan merupakan pilihan bijak. Hal itu bisa memengaruhi situasi keuangan klub yang didera oleh pandemi Korona. Makanya, bukannya mendapatkan Koulibaly, Liverpool mendatangkan Ben Davies dan Ozan Kabak. Dua pemain yang belum makan garam di Liga Inggris, dan apalagi di daratan Eropa. Â
Boleh saja keputusan klub ini berseberangan dengan keinginan Klopp. Terbukti, Ben Davies dan Ozan Kabak belum dipercayakan Klopp di daerah pertahanan. Dia malah lebih memilih gelandangnya, Henderson dan Fabinho untuk mengisi daerah pertahanan.Â
Terlepas dari hal ini, status Klopp pun bisa menjadi tanda tanya besar. Apalagi kalau Klopp tidak segara memperbaiki performa Liverpool. Juga, keputusan klub bisa mengubah keputusan Klopp berada di Liverpool. Barangkali untuk saat ini, Klopp menerima keputusan klub kalau mempertimbangkan situasi karena pandemi. Akan tetapi, kalau klub tidak mengiakan keinginan Klopp, Klopp bisa memilih jalan berbeda, teramasuk pergi dari Liverpool.Â
Nasib Klopp antara lanjut atau pergi juga sangat bergantung pada dukungan klub sendiri. Bagaimana pun, taktiknya akan berjalan kalau klub juga mensuportnya, seperti mengiakan keinginannya untuk mendatangkan pemain yang diinginkan. Namun, saat keinginan itu ditolak, niat untuk pergi boleh saja menaungi kepala dari sang pelatih. (*GobinDd)
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H