Dinilai Mirip dengan Virgil van Dijk, Ruben Dias Menjadi Asa Terakhir Pep di Man City?

Virgil van Dijk adalah salah satu sosok yang berperan penting bagi Liverpool dalam merengkuh titel Liga Inggris musim 2019/20. Ketangguhannya di lini belakang membuat Liverpool terasa nyaman.

Ketegasannya juga menjadikannya sebagai pemain yang membuat tim tampil solid menyukainya. Tak heran, musibah cedera yang menimpah pemain tim nasiolan Belanda ini menjadi kabar buruk bagi Jurgen Klopp.

Pastinya, banyak tim pun yang berasa mempunyai pemain seperti van Dijk. Tangguh di belakang, tanpa ragu memberikan instruksi bagi rekan-rekannya di lapangan hijau, dan sering gesit menciptakan gol dari bola-bola mati.

Makanya, Manchester City tak bisa menyembunyikan pujiannya mereka kepada Ruben Dias. Pemain yang direkrut dari salah satu klub Portugal pada awal musim ini telah menjadi bagian dari sistem kerja Pep Guardiola di Man City. Dias pun dibandingkan dengan peran dan pengaruh van Dijk  bersama Liverpool.

Pemain yang masih berusia 23 tahun mempunyai peran yang tak diragukan bagi Man City pada musim ini. Dalam 18 laga di Liga Inggris yang melibatkan Dias, Man City hanya kebobolan 1 gol.

Tujuh gol yang tersarang ke gawang Man City pada musim ini tercipta saat Dias tidak dimainkan. Satu gol tercipta kontra Wolves dan 5 gol kontra Leicester City.

Karena catatan ini, Dias pun dibandingkan dengan van Dijk. Semenjak bergabung dengan Liverpool pada Januari 2018, van Dijk mempunyai peran yang sangat penting bagi Liverpool. Pengaruh itu menyata lewat pencapaian Liverpool di ajang Liga Champions pada musim kompetesi 2017/2018 dan Liga Inggris pada musim lalu.

Melansir berita dari Manchester Evening News co. uk (2/2/12), Pep Guardiola pun mengakui jika pengaruh Dias pada Man City hampir serupa dengan pengaruh Van Dijk sewaktu datang ke Liverpool.

Pep melihat aura kepemimpinan yang dimiliki oleh Dias di lapangan hijau. Menurutnya, Dias bukan sekadar seorang pemain. Dia adalah seorang pemain yang mempengaruhi pemain lain untuk bermain optimal selama 90 menit.

Makanya, Pep juga berharap agar pemain belakang Man City seperti Aymeric Laporte, John Stones, dan Nathan Ake bisa mencontohi Dias. Dengan itu, kualitas lini belakang bisa semakin solid.

Pujian yang barangkali tidak berlebihan dari seorang Pep untuk seorang pemain baru. Buktinya, Man City sementara bercokol peringkat pertama klasemen sementara Liga Inggris. Tak hanya itu, Man City juga berhasil memenangi 10 pertandingan terakhir di Liga Inggris.

Ruben Dias baru bergabung dengan Man City pada musim ini. Didatangkan dari klub Portugal, Benfica, Ruben Dias termasuk pembelian yang cukup mahal. Man City harus merogoh uang 68 juta Euro. Dias pun termasuk salah satu bek mahal yang pernah didatangkan Man City.

Harga mahal itu terlihat bukanlah sia-sia bila dinilai dari penampilan Dias bersama Man City pada musim ini. Dias langsung tancap gas dengan tampil gemilang bersama Man City pada musim ini.

Arah perjalanan Man City sementara berada pada jalur yang tepat. Hal ini tak lepas dari kehadiran dan peran Dias. Tentu saja, kualitas Dias bisa diharapkan untuk mencapai salah satu impian besar Man City, yakni Liga Champions.

Trofi Liga Champions menjadi salah satu trofi yang belum masuk kabinet Man City semenjak dimiliki oleh pengusaha kaya asal Timur Tengah. Harapannya, pengaruh Dias bisa melapangkan upaya Pep dan menjadi pemicu bagi Man City untuk bisa meraih trofi tersebut.

Pep sendiri didatangkan dari Bayern Munchen sebagai cara untuk membantu Man City bisa sukses di Eropa sebagaimana yang pernah dilakukannya di Barcelona. Namun, Pep sudah melalui tiga musim di Man City. Pep masih mentok di Liga Champions. Musim lalu, secara mengejutkan Pep tersingkir oleh Lyon di babak 8 besar Liga Champions.

Isu pemecatan pun mengitari mantan pelatih Barcelona ini. Rupanya, manajemen klub masih bersabar dengan Pep. Begitu besarnya kesabaran klub, Pep malah diberikan keluasaan untuk membeli beberapa pemain, termasuk Ruben Dias dari Man City.

Boleh jadi, ini adalah asa terakhir. Ruben Dias menjadi harapan terakhir Pep di Eropa. Kalau kandas lagi, Pep bisa tersingkir dari Etihad Stadium.

Kalau Dias tetap tampil konsisten hingga di kompetesi di daratan Eropa, hal itu bisa saja membantu Pep untuk mencapai ambisi di Liga Champions.

Dengan itu pula, Dias boleh dibandingkan secara lebih pantas dengan sosok dan pengaruh van Dijk bersama Liverpool. Kalau belum, untuk saat ini Dias hanya serupa dengan kemampuan van Dijk di lini belakang Liverpool.

 

Gobin Dd