Maka dari itu, menghapus Tottenham dari calon juara mungkin terlalu cepat. Apalagi faktor Jose Mourinho yang terbilang sudah kenyang dengan iklim Liga Inggris. Lebih jauh, musim ini adalah musim kedua bagi Mou di Tottenham.
Musim pertamanya tidaklah penuh. Dia datang sebagai pengganti Pocchetino yang dipecat oleh klub. Tentunya, butuh waktu bagi Mou untuk membangun tim agar bisa tampil solid. Musim kedua berada di Tottenham menjadi momen bagi Mou untuk mengukur dan membuktikan kekuatan timnya. Ini pun menjadi kesempatan untuk melihat seberapa ampuh titel "Special One," yang melekat dengan manajer asal Portugal ini.
Tottenham boleh saja meraih kekalahan. Namun, kekalahan ini bukanlah akhir bagi Tottenham untuk menjadi raja Liga Inggris di musim ini. Untuk itu, Tottenham perlu bangkit dari kekalahan dan berupaya mengembalikan semangat kemenangan tim.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H